Dipaksa Sembuh

7 1 0
                                    

Selanjutnya, ku jalani hari di sekolah tanpa ada kesan yang berarti. Merasa sunyi dalam keramaian suasana sekolahan.

Aku mendadak seperti orang lupa ingatan untuk mengenangnya, ntah apa yang patut dan bisa untuk aku ingat.

Berkali-kali Azril mengajak untuk kembali. Berkali-kali hati terseret dalam keinginan untuk kembali merangkai kata dan membuat alunan dalam setiap keseharian masa remaja. Namun semuanya terikat janji yang sulit untuk diingkari. Meskipun hanya dengan cara sembunyi-sembunyi untuk berhubungan dengannya lagi.

Yang ada saat itu tangis diantara kita berdua, perjuangan yang tak bisa dilanjutkan, ia yang bertekad untuk tetap menjaga perasaan. Tapi tuan,puan, kami hanyalah manusia biasa yang dibolak balikkan hatinya. Saat itu, kami memilih jalan masing-masing bersama hati yang lain.

Kehancuran perlahan yang semakin kuat ku rasakan. Melihat dia bercanda dengan perempuan lain, hati terbakar rasa cemburu.
Terus berusaha bertahan dibalik senyum dan tawa palsu.

Aku menghitung hari demi hari, Sabtu demi Sabtu. Sampai tiba di Sabtu malam yang ke-25 pasca kejadian itu, aku masih tetap menjadi seseorang yang rapuh.
Yang tak dapat menerima hati yang lain untuk sekedar mencapai rasa sembuh.

Namun aku pun harus bangkit, entah bagaimana peliknya kondisi ini, aku tak bisa jika harus terus tersiksa.
Aku mencoba membuka hati, dan menjalani hari seperti biasanya.

Aku terus berusaha untuk mengembangkan diri, melupakan setiap kenangan yang pernah aku lalui. Bertemu dengannya setiap hari, membuat semakin sulit saja untuk mewujudkannya.

Hari, bulan, tahun terus berganti. 2015 luka perlahan mengering. 2016 mulai tertutup nyaris sempurna.

Hingga pada tahun 2017, akhir masa SMA, meskipun aku terlihat baik-baik saja. Aku masih seringkali memandangnya dalam diam.
Memandang seseorang yang kini pandangan nya tak lagi menjadi milikku, dan senyumnya yang tak lagi karena ku.

Selamat tinggal masa SMA, aku akan pergi dari segala kenangannya. Menuju tempat penuh kebahagiaan, Bandung, Ibu Kota Provinsi Jawa Barat tercinta.

usangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang