Kembali Menganga

3 1 0
                                    

Setelah itu, ya hari berlalu seperti biasa. Tak terlalu ku hiraukan bagaimana situasi hatinya, atau tentang statusnya saat ini. Toh perasaanku saat ini dimiliki oleh orang lain.
Libur panjang telah berakhir, mengharuskan ku kembali ke tanah rantau dan melanjutkan perjuangan dalam status mahasiwa tingkat dua, semester tiga

Tapi ya, disaat aku telah menikmati kehidupan di kota Bandung dengan segala keindahannya, tiba-tiba semua hadir dan kembali bagai boomerang dalam kehidupan.

21 November 2018 aku memikirkan lagi segala tentangnya, segala tentang masa lalu diantara kita. Ironisnya pada tanggal 23 di bulan yang sama, ia mengirimkan pamphlet tentang kegiatannya sebagai pemenuh tugas yang diberikan oleh sang dosen. Sial, rasaku seperti di pupuk. Dia yang sudah berani siaran di radio dengan kemampuan public speaking yang semakin membaik, menjadi pesona tersendiri didalam hatiku.

Berhari-hari dan hingga saat ini ku jalani dengan suasana sendu, layaknya orang yang jatuh cinta aku sulit tertidur, layaknya orang yang baru putus cinta ku tak semangat dalam menjalani hidup. Padahal luka itu ada dan berakhir pada tahun dua ribu lima belas,tertimbun pula oleh berbagai kisah sedih sedu sedan dan bahagia.

Hingga pada akhirnya aku bertekad dan mempertaruhkan harga diriku untuk melayangkan pesan singkat kepadanya. Sekedar berbasa basi tentang kabarnya. Dan memang itu sudah menjadi hal yang sangat sangat basi. Kau tau bagaimana responnya?? Cuek, layaknya mau tak mau untuk membalasnya, meskipun masih dengan kalimat yang baik. Tak cukup sampai disitu, aku terus mencari topik dan berjuang sendirian untuk membongkar hingga ke akar tentang rindu yang ku hadapi sendirian. Terserah kalian akan beranggapan seperti apa, semua orang bebas berasumsi dan berspekulasi.

Ku lontarkan permintaan maaf kepadanya, responnya sungguh sangat mencengangkan dan nampak dewasa dengan kalimat-kalimat balasannya. Katanya, cukup jadikan itu sebagai pembelajaranku ke depannya. Dia bertanya apa mauku. Mauku, bisakah kita kembali untuk melanjutkan kisah dulu yang sempat tertunda. Ah tidak, maaf aku tidak seberani itu, aku hanya menyimpannya dalam hati saja. Malam itu diakhiri hanya dengan permainan game online diantara kita, lalu senyap kembali.

usangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang