Part 10 - Kaulah imamku

2.6K 87 2
                                    

Sejak kejadian kehamilan Fatimah, kini kedekatan mereka semakin lengket. Itu yang dirasakan oleh Bagas dan Hanum, ia merasakan kedekatannya bukan seperti dulu.

Otaknya dipenuhi oleh tugas yang menumpuk di depannya, ia bukan orang yang rajin dan bisa semua mata pelajaran.

"Nanti sore aku rumahmu," ujar pria itu, llu menumpuki puluhan tugas di depan Hanum.

Hanum menatap sekilas tumpukan buku di depannya, "Emang ada yang susah pelajarannya?."

Bagas masih menatap gadis yang sedang asyik memainkan ponselnya, "Ya, banyak sih. Nanti aja bahasnya, malu kalau di sini."

Posisi Bagas lebih nyaman di kursinya, ia lebih rileks karena tumpukan buku itu sudah hilang di meja kesayangannya.

"Gimana ya, kabar fatimah?" Tangan gadis itu tetap menggeser beranda Facebook, "Fatimah nikah sama suip!"

"Ha? Yang bener aja?" Tangan bagas kini meraih ponsel yang di pegang gadis itu, "Waduh, cair nih duit."

"Ada apa sih?"

"Ini si suip nikah sama fatimah," sahut Bagas, pipi merah telah membaluti kulit pituh dimilikinya.

"Yuk, nanti ke kosannya kita jenguk, Num."

Mata gadis itu masih menatap pipi merah milik Bagas, pria pernah di kaguminya. Ia hanya mengangguk pelan mengiyakan apa yang di ucap Firman.

"Kayak cewek aja sih lu! Ketawa sampe merah merah tuh pipi."

"Ngapain sih lu datang juga?!."

Keadaan semakin menyulit, membuat Hanum miris.

"Emm, Fir yuk kekantin aku laper," ajak Hanum, dengan nada rengeknya.

Firman hanya mengangguk, lalu melenggang pergi bersama Hanum. Tatapan Bagas semakin tajam, melihat tangan pria itu menggandeng Hanum.

"Nanti sepulang sekolah, kita ketaman yuk. Aku mau bilang ke kamu sebentar," ujar Firman.

Makanan Hanum yang ditelan terasa besar di tenggorokannya, tatapan Firman yang tak habis-habisnya memandang setiap gerakan gadis di depannya.

"Emm. Tadi bagas mau kerumahku katanya."

"Kamu milih dia?"

Uhuk. Uhuk.
Apa yang dibicarakan Firman, membuat makanan Hanum tersangkut di tenggorokannya.

"Udah minum dulu, nanti aja di bicarain."

Apa maksudnya?. Bantin Hanum dalam kebimbangan.

Message : Bagas

Gas, nanti pulang sekolah aku gak ada dirumah nanti sore aja, bareng belajar sama firman ya. Maaf banget

"Yuk balik," ujar Firman, lalu mengandeng tangan Hanum.

"Fir, ya nanti kita ketaman sebentar gak papa kok," pekik Hanum, wajah bahagia membaluti Firman saat itu.

"Jadi nih ke taman?" Hanum hanya mengangguk pelan, tanpa membuka sedikit pita suaranya.

Mereka segera menaiki mobil yang dipakainya, Hanum mengangkat kakinya memasuki mobil itu.

Tak ada sepatah katapun yang hadir di bibir mereka, otak Hanum hanya memikirkan bagas. Sedangkan Firman hatinya merasakan kebahagiaan.

"Udah sampe yuk turun," ucap Firman dengan tersenyum.

"Eh ya."

Hanum turun dari mobil, pria itu menggandeng erat gadis disampingnya. Hanum hanya menangkap permainan anak kecil.

Kaulah Imamku [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang