Rumah besar milik Marga dan Mona menjadi sangat ramai ketika ada orang lain di dalamanya.
Malam harinya Damar, Raisya, dan Rigel habiskan dengan bermain monopoli diruang tengah. Rumah itu jadi sedikit berisik akibat teriakan Damar yang tak mau kalah.
Mona dan Marga terlihat senang. Mereka memang sangat ingin mempunyai banyak anak, namun sekarang hanya ada anak sulungnya Raisya dan bungsunya Raina.
Usia Raisya dan Raina terpaut jauh. Raisya sudah hampir 18 tahun, dan Raina baru saja menginjak 10 tahun. Raisya sangat menyayangi adiknya selayaknya seorang kakak, begitupun Raina terhadap Raisya.
Dua jam lalu, Marga, Raisya, Rigel, dan Damar tiba di salah satu pabrik kapal milik keluarga Raisya. Letaknya sangat dekat dengan pantai yang ada di Jawa Barat.
Rigel, dan Damar terkagum kagum melihat betapa suksesnya Marga. Damar bahkan sangat antusias ketika tiba disana, ia sangat kepo bagaimana caranya dirinya bisa sesukses Marga.
Kini, Marga dan Rigel tengah terduduk di salah satu Saung Pantai. Raisya dan Damar sedang bermain pasir seperti anak kecil. Marga memang memutuskan mengajak mereka ke pantai tadi malam.
Mata Marga melihat begitu jeli tiap jengkal tubuh Rigel. Mulai dari atas hingga bawah, setelahnya ia menggelengkan kepala takjub.
"Kamu model kan?" tanya Marga. Rigel yang kaget langsung menatap Marga bingung.
"Eh?" Rigel sangat bingung menjawab apa. Selama ini, statusnya sebagai model memang ia rahasiakan, bahkan Damar tidak tahu akan hal itu.
"Saya pernah lihat kamu di salah satu majalah," lanjut Marga sambil mengotak atik benda tipis ditangannya.
"kenapa kok diam?" Marga memperhatikan Rigel yang mulutnya tertutup rapat.
"Om tahu itu dari majalah di Amerika?" tanya Rigel pelan.
"Bahkan Om tahu nama agensi model mu."
~~~~Setelah bermain cukup lama di pantai yang sangat indah pemandangannya. kini matahari sudah mulai menurun. Raisya dan yang lain juga sudah dalam perjalanan menuju rumahnya.
Tepat saat langit benar benar gelap, mereka sampai di parkarangan rumah Raisya. Damar yang langsung pamit karena sudah malam, langsung pergi menggunakan mobilnya.
Mona yang tengah menyiapkan makan malam, langsung menghampiri kepulangan mereka.
"Ayok, makan malam dulu," ajak Mona.
Rigel menolak ajakan wanita cantik didepannya. Ia bilang, ia harus pulang cepat sekarang, dan Mona mengiyakannya. Rigel yang juga langsung pamit, mulai memasuki garasi rumah Raisya dan mengeluarkan mobil putihnya.
<>
Sabtu.
"Lho? Kamu gimana si udah temenan sama Rigel kok baru tahu kalau dia Model," suara itu terdengar lembut di kuping Raisya.
"Aku kan gak pernah tau tentang model model sekarang Ma, emang Mamah sama Papah tau dari mana?" sentak Raisya. Ia masih tidak percaya apa yang ia dengar dari mulut Mona.
"Kata Papah kamu, dia lihat di majalah internasional di Amerika. Mamah juga kaget pas denger itu dari Papah kamu," balas Mona yang tangannya sedang sibuk mengolesi roti untuk bekal Raina, hari ini sekolah Raina sedang mengadakan piknik taman sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIGEL
Teen Fiction[Sinopsis Baru] Gadis blasteran yang sangat Moody, kini tumbuh menjadi remaja yang sangat dicintai dikalangan Fashion wanita. Rigel bukan gadis yang kalian pikirkan, bukan gadis yang selalu memuja muja idolanya. Ia cukup mandiri untuk usianya yang...