Hang Out

131 38 20
                                    

Sunday.

Minggu pagi adalah waktu yang tepat untuk merapikan rumah. Siangnya Rigel harus kembali ketempat pemotretan setelah dua hari absen.

jam menunjukan pukul 13.25. Rigel tengah bersiap untuk pemotretan keduanya. Ia terdiam saat melihat kearah cermin, tidak bisa ia katakan bahwa dia ini jelek namun mulutnya juga tidak bisa mengatakan bahwa dia ini cantik. Rigel menghela nafas panjang sebelum telinganya mendengar suara deringan dari benda tipis miliknya.

Tangannya mengecek siapa yang memberinya pesan pada hari minggu. Mata Rigel menangkap satu nama yang mampu membuatnya tersenyum.

Lucas :
Hai, apa kabar?

<>

Ponsel berwarna hitam itu berdering. Menandakan pesan masuk. Dengan sigap sebuah tangan mengambilnya, lalu senyum itu tiba tiba saja mengembang, mulutnya menyeringai senang.

Rigel :
Baik.

Lucas menahan senyumnya berkali kali, tak sangka pesan nya akan dibalas, padahal ini hari minggu, hari dimana Rigel jarang sekali bisa dihubungi.

Lucas tahu, karena ia sudah mencari tahu sebelumnya lewat orang orang yang menurutnya sempat dekat dengan Rigel.

Lucas :
Gak nanya balik kabar gue gimana?

Rigel :
Apa kabar Lucas?

Lucas :
Hehe:) kabar baik kok.

Rigel :
Ada apa?

Lucas menahan tangannya sejenak. Memikirkan kembali dengan apa yang akan ia kirimkan setelah ini.

Jika bilang hanya iseng, itu mungkin terdengar sangat aneh untuk Rigel, bisa bisa Lucas akan dianggap cowok tidak penting ataupun tidak jelas. Sampai sebuah ide muncul dikepalanya.

Lucas :
mau tanya, hutang kemarin kapan mau dibayar?

Rigel :
Hutang?

Lucas :
Nonton.

Rigel :
Oh,

Cuman 'oh' doang? Tanya Lucas dalam hati.

Lucas :
Gimana?

Rigel :
Sekarang?

Dia ngajakin sekarang? Pekik Lucas, entah mengapa ia sangat terkejut melihat pesan terakhir dari Rigel barusan.

Lucas :
Bisa bisa. Mau dimana?

Rigel :
Terserah. Jam 16.00 di halte sekolah.

Lucas :
Ohh oke oke! See you!

Rigel :
Ya.

<>

Rigel datang memakai setelan kaus putih big size dengan bawahan joger hitam tak lupa ia tambahkan outwear monokrom bergaris vertikal, ia tiba disalah satu Mall besar di daerah jakarta. Keduanya kini tengah berjalan ke salah satu tempat makan, dengan suasana yang lebih cangung dari sebelumnya.

RIGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang