48

552 43 1
                                    

"Jangan begitu, nanti suka sama gue."

"Suka? Mending gue suka sama kucing tetangga dah daripada suka sama lo."

Fatim tiba-tiba menggenggam erat tangan Alma. "Jangan diladenin, Al." Bisik Fatim yang masih berusaha menghindari kontak mata dengan Ari.

Alma menoleh, "biar aja. Kalo dia macem-macem, toh, aku tinggal bilang kakak aku." ujar Alma dengan santainya.

Tiba-tiba, Rere datang untuk menjewer telinga Ari. "Ari, balik!" teriak Rere di kuping Ari. Pengeng pengeng dah tu kuping.

"Iya, gue pulang, lepasin dulu tapi! Sakit tau! Nanti kalo kuping gue putus gimana?!" ari balik ngomel.

Rere menyedekapkan tangannya. "Tinggal beli aja. Susah amat. Udah sana pulang! Anak mami aja sok-sokan mau bandel!" usir Rere.

Fatim dan Alma masih diam, sesekali menoleh untuk saling tatap. Setelah di rasa urusannya dengan Ari, adiknya yang tengil itu, Rere kembali mengalihkan pandangannya ke dua gadis yang tengah melongo tak percaya.

"Kalian gadiapa-apain sama ari kan?"

Keduanya menggeleng. Kompak.

"Kalian di sini ngapain? Bel pulang udah bunyi dari sekitar setengah jam yang lalu. Yang ada di sekolah cuman tinggal OSIS, guru, sama ekskul voli. Kalian ada kegiatan apa?"

"Aku, nungguin kak Alvin, Kak Re." 

Sister's Friend • Thariq HalilintarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang