57

358 38 0
                                    

“Kamu nanya hal yang aku nggak mau denger, tau gak!” bentak Raya menarik perhatian pengunjung sekitar.

Alvin tersenyum kecut namun berusaha manis, ia mencoba untuk menenangkan Raya yang sedang terbawa emosi masa lalu.

Tiba-tiba Raya menarik sesuatu dari lehernya, itu kalung, kalung dengan cincin mainan dari Alvin yang ia jadikan inti.

“Ini, Vin, ini! Aku udah capek berharap sama ini!” Raya menatap Alvin penuh amarah.

Melihat Raya yang sudah tidak bisa ditenangkan dengan kelemahlembutan suaranya, Alvin segera bangkit dan memeluk sang gadis pujaan hatinya.

“Kamu tenang dulu, Raya.”

Setelah beberapa menit berpelukan, Raya yang sesenggukan akhirnya duduk kembali di kursinya.

“Aku kangen kamu Alvin, aku khawatir sama kamu, selama dua tahun ini aku nyariin kamu ke mana-mana. Hilang tanpa kabar, aku sempet stres di bulan ketiga, Vin. Kamu jahat banget.” Ujarnya dengan wajah yang memerah karena menangis.

Alvin tersenyum senang, mengetahui Raya masih memiliki perasaan yang sama seperti dua tahun lalu.

“Makasih udah kangen.” Kata Alvin singkat membuat mata Raya terpaku untuk menatap Alvin.

Alvin mengecup lama kedua punggung tangan Raya yang masih terdiam di tempat.

“Jadi gimana? Kamu masih mau nerima akukan? Aku janji nggak akan tinggalin kamu lagi, Ra.”

Setelah sekian lama berperang batin dengan dirinya sendiri, akhirnya Raya mengangguk kemudian menunduk.

“Ke rumah, mau? Aku mau kenalin kamu sama adik aku. Dia penasaran banget pengen ketemu kamu.”

Raya mengangguk.

Sister's Friend • Thariq HalilintarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang