60

573 33 5
                                    

Aku chuap-chuapnya diatas aja deh, dibawah takut gadibaca, ehehe.
Flowers, sebenernya ini bukan waktu yang tepat buat apdet. Gimana ya ngejelasinnya.
Aku sibuk, tapi aku kangen :"(
Aku lagi sibuk sama sekolah baru :" tapi disisi lain aku juga kasian sama anak orang, baca cerita tapi ngegantung banget.
Aku usahain deh buat apdet sebisanya, tp pastinya malem ya wkwk.

Selamat membaca :)

~



“Siapa yang udah cerai, Kak?” tanya Alma setelah semua tamunya kembali ke rumah masing-masing.

Alvin yang tengah menonton televisi di ruang tengah itu spontan menoleh ketika mendengar pertanyaan Alma dari belakangnya.

Ia tersenyum, lalu menepuk-nepuk tempat kosong di sebelahnya. Setelahnya, mata Alvin kembali terfokus ke layar televisi yang tengah menayangkan berita—yang menurut Alma tidak penting.

“Kak Alvin ish, kakak nyembunyiin apa dari Alma?” kesal Alm yang sudah cemberut sebelum akhirnya duduk di sebelah Alvin.

Melihat wajah lucu adiknya yang sebenarnya ia tau kalau Alma sedang kesal, ia langsung memeluk Alma, membuat adiknya itu terkejut sekaligus bingung.

“Bukannya dijawab pake suara, malah meluk-meluk, maksudnya apa coba.” Alma makin kesal karena dibuat bingung.

Alvin nyengir, “Sebelumnya kakak minta maaf ya,” ujar Alvin membuat Alma mengerutkan keningnya. Bingung.

“Maaf dulu kakak ngebuat diri kakak sendiri di hadapan kamu jadi jelek. Padahal, seharusnya setelah pisahnya papa sama mama, kakak itu harus bisa jadi panutan yang baik buat kamu.”

Sekali lagi, Alma mengerutkan keningnya, semakin jelas kerutannya. “Papa mama pisah? Maksudnya? Jangan bertele-tele dong, Kak!” omelnya dengan dengusan di akhir kalimatnya.

“Kakak rasa, kamu udah harus tau itu sekarang. Ya itu, alasan kenapa papa sama mama nggak pernah balik ke rumah. Dan itu juga alasan kenapa nenek sama kakek juga nggak mau main ke sini lagi,” Alvin menghela napasnya pelan.

Alma menggeleng pelan, mencoba mencerna kata-kata Alvin yang membuatnya loading seketika.

“Mama sama Papa udah pisah sejak dua tahun lalu. Dua tahun lalu juga kakak stres, makanya kakak jadi berandalan nggak jelas waktu itu. Makanya, kakak, mama sama papa sepakat buat nggak ngomong ke kamu waktu itu.” Jelasnya lagi.

Mata Alma mulai berkaca, namun ia masih sanggup menahannya. “Dan kalian biarin Alma tinggal sendirian di rumah sebesar ini tanpa satupun keluarga kandung? Iya?” tersirat jelas amarah, kekecewaan, dan kesedihan di tatapannya.

“Maafin Kak Alvin ya, Alma. Harusnya Kak Alvin bisa kontrol diri waktu itu.” Keluhnya penuh sesal.

Lagi-lagi Alma menggeleng pelan. “Terus, yang kakak maksud udah pisah sama dia bukan anak kakak, maksudnya apa lagi? Kakak jangan buat Alma bingung dong.” Gerutu Alma, Alvin langsung mengusap lembut puncak kepala Alma penuh sayang.

“Maafin kakak lagi ya, itu alasan kakak nggak balik ke rumah setahun lalu,” Alvin mengembuskan napas beratnya. “Jadi, setelah kakak tau papa mama cerai, kakak jadi kalut, gak tau harus apa. Kalo kamu suka denger kakak suka pergi sama cewek-cewek, iya bener, tapi itu semua cuman sebatas cerita. Kakak jadiin mereka temen kakak cerita doang. Itu aja.” Alvin berusaha meyakinkan Alma yang menatapnya serius.

“Terus—”

“Iya, dan kakak sempet salah ngajak orang. Dia nggak normal, cewek creepy itu ngaku-ngaku kalo dia hamil anak kakak ke mama, dan mama malah percaya dia. Jadi, kakak terpaksa nikah sama dia sampai dia melahirkan bayi yang emang bukan anak kakak. Setelahnya, kakak cerai sama dia. Karena jujur aja, kakak nggak pernah sayang sama dia, kakak sayangnya cuman sama Raya.”

Alvin menunduk dalam setelah menjelaskan semuanya pada Alma. Alma yang melihat Alvin seperti menahan tangispun ikut terdiam, hanyut ke dalam suasana penyesalan yang Alvin buat.

“Lalu, apa ini semua ada hubungannya sama kakak yang ngelarang Alma buat ini itu seenak hati kakak?” tanyanya memberanikan diri.

Alvin mengangkat kepalanya, menatap Alma sambil tersenyum tipis. “Sekali lagi, maafin kakak ya. Kakak ngelakuin itu karena kakak nggak mau kamu kenapa-kenapa, kakak sayang sama kamu.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sister's Friend • Thariq HalilintarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang