52

780 64 11
                                    

“Kenapa?”

Tiba-tiba keduanya tertawa. Baik Thariq maupun pak satpam.

“Gue cuman akting. Udah-udah, gue mau markirin ini mobil dulu.” Thariq mengusir si pemiliki rumah.

Gasopan emang. Untung cakep.

Lagi-lagi Alvin berjalan lambat menuju pintu masuk rumahnya yang di sana masih berdiri dua gadis yang memperhatikan mereka.

“Ngapain masih berdiri di sini?” tanya Alvin yang sudah bisa menyamakan langkahnya dengan Thariq.

“Kalo anak gadis ngalangin pintu, nanti jodohnya susah dateng loh.” Sambung Thariq.

Spontan kedua berbalik dan masuk ke ruang tamu.

“Duduk dulu Bang, Atim, Alma mau buat minum.” Kata Alma lalu pergi meninggalkan ruang tamu.

Karena merasa tak nyaman berada di ruang tamu bersama dua laki-laki yang lebih tua darinya, Fatim memilih menyusul Alma ke dapur.

“Bang,”

“Vin,”

Kedua saling tatap bingung.

“Lu duluan aja, Bang.” Kata Alvin mempersilakan.

Thariq mengangguk, “Selama lu ngilang, dia nyariin lu.”


♥️♥️♥️

Udh up :)

Aku mau nyoba lagi.

15 vote untuk chapter sebelumnya dan 20 vote untuk chapter ini, nanti aku lanjut sesegera mungkin.

Selamat malam.

Sister's Friend • Thariq HalilintarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang