16

945 58 0
                                    

Ting!

Hape Alma berbunyi, tanda ada sebuah pesan masuk.

"Non, maafin Pak Jon ya, tadi di perjalanan menuju sekolah, Non, ban mobilnya pecah. Jadi sekarang Pak Jon masih di bengkel. Non, pulang naik angkutan lain dulu, gak apa-apa kan ya?" Alma membaca pesan dari supir pribadi kesayangannya dengan suara pelan, dan suara itu sangat dapat didengar Thariq dan Fatim.

Fatim menepuk bahu Alma, "aku anter pulang ya." Tawar Fatim. Tiba-tiba Alma menggeleng, "gak usah, Tim. Jadi ngerepotin, aku bisa naik taksi." Alma menolak halus tawaran Fatim.

"Gak baik anak perempuan pulang sendirian, Abang anter aja, biar sekalian tau rumah temen barunya Atim." Ucap Thariq tiba-tiba. Fatim mengangguk menyetujui ucapan Abangnya itu.

"Ah, Kak, gak usah, makasih banget buat tawarannya. Rumah aku jauh, nanti Kakak sama Fatim malah kejebak macet kalo kalian antar aku pulang."

"Gak apa-apa, macet itu udah jadi ciri khas Jakarta. Kalo gak macet, bukan Jakarta namanya."

Sister's Friend • Thariq HalilintarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang