Aku nyaris berhenti bernapas saat papa hanya menyeringai dan tangannya bersiap membuka resleting celana. Ada kaca-kaca di pelupuk mataku. Aku nggak percaya dengan apa yang kulihat ini. Aku memang menginginkan papa, tapi bukan dengan cara begini. Perlahan kaca-kaca ini jatuh ke pipiku.
"Hey, kamu kenapa?"
Aku tak menjawabnya.
"Ambil ini semua, dan pastikan kamu mencucinya sendiri! jangan minta siapapun untuk menyelesaikan tanggung jawabmu, kamu yang udah bikin baju kesayangan Papa jadi basah begini." Setumpuk pakaian basah yang semula dilantai disodorkan ke pangkuanku.
"Apa? Jadi papa nyuruh aku cuci semua ini?"
Dia mengangkat alisnya. Penampakan dia yang kini hanya mengenakan celana dalam benar-benar membuatku salah tingkah.
"Trus kamu maunya bagaimana? Kita berantem lagi di kasur ini?"
Dengan cepat aku menggeleng.
"Kamu terlalu kecil untuk Papa Mika, sampai kapanpun kamu tetap little panda Papa." Seenaknya dia mengacak rambutku. Entah apa expresiku sekarang. Yang bisa kurasakan hanya wajahku menganghangat. Aku malu pada diriku sendiri. Bisa-bisanya berpikiran kotor pada Papa. Jika dia mau dia bisa melakukan itu di hotel kemarin.
"Pa." Suaraku menghentikan langkahnya sebelum dia keluar kamar. "Aku bukan anak Papa. Aku seorang gadis yang ..." ucapanku terputus. Kutarik napas dalam "Aku jatuh cinta pada Papa."
Matanya membulat.
"Sudah malam Mika, bersihkan tubuhmu lalu tidur!""Aku bukan anak-anak lagi Pa. I love you."
Papa membalikkan tubuhnya, menatapku lekat.
"I love you too, sampai kapan pun kamu akan selalu ada di hati papa, sebagai anak yang Papa sayang selamanya. Kita nggak bisa menjalin hubungan di luar itu Mika. Papa sudah terlalu tua untuk berpacaran dengan anak seusai kamu.""Bukan karena Papa masih mencintai Mama Diana?"
Dia tersenyum hambar.
"Papa sudah kedinginan, papa mau ke kamar dulu Mika." Dia melangkah pergi tanpa menjawab pertanyaanku.Setelah membersihkan diri aku lompat ke tempat tidur yang sudah kuganti sprainya. Mataku tidak juga mau terpejam. Ucapan papa masih terus terngiang. Aku masih terlalu kecil untuknya? Come on apa aku harus memperbesar ukuran dadaku dulu baru dia mau melihatku sebagai seorang wanita. Bukan little pandanya yang manja.
Aku mencari artikel di Internet terkait hubungan pasangan yang terpaut usia jauh, dan muncullah berbagai pasangan dari negara yang berbeda-beda. Hei ... Coba lihat ini, bahkan yang berbeda usia ini si lelaki yang jauuuuuh lebih muda. So sepertinya ini bukan masalah lagi.
Aku kirim link artikel ini ke ponsel papa. Biar dia membacanya.
[Sepertinya umur bukan alasan untuk menolak cintaku, Pa]Hanya centang biru kutunggu balasannya.
[Kamu keras kepala Mika! Ini sudah malam my little panda, tidur, besok sekolah!]
[Aku nggak bisa tidur, papa terus berlari di otakku]
[waktu kamu papa potong. Cukup satu minggu di sini, lalu berkemaslah, tempati rumah yang papa siapkan untukmu]
Hah! Satu minggu?
Papa kejam! satu minggu itu singkat. Bahkan tidak cukup membuatnya melihatku bukan sebagai anak-anak lagi.Berpikir Mika berpikir...
Aku harus memikirkan cara instan agar papa mau menarik ucapannya itu.
Aha! Baiklah, mungkin cara ini terlalu ekstreme, tapi mau bagaimana lagi. Aku nggak punya pilihan lain.Bersambung.
Cieee cieee ... Ada yang kecewa ya Mika nggak jadi diapa-apain sama Papa?
Papa terlalu sayang kayaknya nih sama Mika, atau dia punya alasan lain. Ah entahlah. Sikap papa yang kayak gini makin bikin Mika gemes jadinya.Kira-kira Mika lagi ngerencanain apa ya? Kok aku deg deg ser gini.
Untuk yang sempat mampir ke sini terima kasih, boleh lah kritik dan sarannya. Atau give me star and komen biar outhor mood buat lanjutnya.
YA tau sendiri kan mood aku timbul tenggelam.
So... Maapin yee Next-nya lambreta. Peace. ✌️✌️

KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Papa He's Mine!
RomanceMika seorang gadis yang diadopsi seorang pria setelah ibunya meninggal. Hidup dan bahagia bersama. Kemudian di ulang tahun nya yang ke 17 harus mendapatkan kejutan bahwa Papa yang mengasuh dan menyayanginya memiliki sebuah rahasia. Rahasia yang tida...