chapter 13

12.8K 902 18
                                    

Daren melangkah memasuki mansion miliknya dengan wajah yang penuh luka dan lebam.

Dirinya mengepal tangannya dengan erat dan menahan emosinya. Tidak peduli apapun, ia harus merebutkan Adara.

Ia memang masih mencintai Adara..

Namun tidak bisa melepaskan Mira..

Hatinya bimbang, ia tidak bisa memilih salah satunya.

"Ya Tuhan, apa yang terjadi?", Daren melihat istrinya berlari kecil ke arahnya. Ia hanya tersenyum tipis.

Mira terlihat khawatir melihat suaminya pulang dalam keadaan berantakan dan wajahnya terluka.

Mira mengantarkan suaminya ke ruang tamu, lalu memindahkan tubuh suaminya ke sofa.

"Tunggu disini, aku akan mengambil kotak P3K buat kamu" Ucap Mira dengan lembut, Daren hanya menjawab dengan anggukan.

Setelah beberapa detik, Mira datang membawa kotak P3K, ia mengobati wajah suaminya yang terluka.

Kemudian selesai mengobati suaminya, ia hendak berdiri namun ditahan Daren.

Mira menatap suaminya. "Ada apa?" Tanya Mira sembari duduk disebelah suaminya.

"Bagaimana keadaan dia?" Daren bertanya sambil mengusap perut istrinya yang sudah membuncit. Usia kandungan sudah memasuki 8 bulan.

Mira tersenyum, "Dia baik-baik sayang" bisik Mira, wajahnya membenamkan dibidang dada suaminya.

"Syukurlah",Daren menghela nafasnya. "Aku memiliki dua anak"

"Dua?" Ulang Mira sambil mendongak kepalanya lalu menatap suaminya dengan tatapan terkejut.

Daren mengangguk dengan antusias sambil mengusap perut Mira. "Adara sedang mengandung anakku"

Senyuman Mira memundar, ia mengepalkan tangannya. "Kamu masih mencintainya?"

"Aku.." Daren tidak bisa melanjutkan ucapannya.

"Akhirnya aku mengerti sekarang" Mira tersenyum sinis. "Kamu memang masih mencintai Adara tapi sekarang kamu milikku"

Setelah itu Mira pergi meninggalkan Daren yang sedang bergeming disana.

Daren mengacak rambutnya dengan frustasi, sungguh ia membuat istrinya marah dan selebihnya ia tidak mau melepaskan istrinya.

"Sayang"

Daren memasuki kamar mereka, ia melihat istrinya sedang tidur di ranjang.

Ia menghampiri dan naik ranjang ikut tidur dengannya.

Daren memeluk istrinya dari belakang lalu sesekali mengusap perut istrinya yang buncit.

"Maafkan aku" Daren mengucapkan dengan sesal lalu menggelamkan wajahnya di ceruk leher istrinya.

Mira hanya diam dan tidak merespon.

"Kumohon jangan diam" Daren mengeratkan pelukan dengan Mira. "Aku memang masih mencintai Adara tapi aku tidak bisa melepaskanmu"

Mira melepaskan tangan Daren lalu berbalik menghadap suaminya.

Mata mereka saling bertatapan, "Kumohon jangan pergi. Buatlah aku lebih mencintaimu"

Mira mengangguk, "Tentu saja"

Mira mengecup bibir suaminya sekilas, ia memenjamkan matanya lalu membenamkan wajahnya ke dalam bidang dada Daren.

Daren mengecup kepala istrinya dengan lembut lalu ikut tertidur dengan istrinya.

Beberapa menit, Mira mendengar dengkuran lembut dari suaminya. Ia tersenyum licik memiliki rencana sesuatu agar Daren makin membenci Adara.

SECOND LOVE [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang