chapter 18

13.7K 947 61
                                    

Happy Reading!!

***

Jangan lupa Vote dan Komentar :)

***

Maaf ya, waktu itu aku update tapi ceritanya masih amburadul alias masih berantakan. Sekarang aku sudah ubah sesuai alur cerita ini. Mohon maaf kalau kurang nyaman ya. Sekali lagi terimakasih untuk readers komentar kasih saran dan kritik.

***

Malamnya Darren pergi ke club malam, keadannya sungguh kalut saat itu.

Entah pikirannya Daren sangat menginginkan pergi ke Club.

Mendengar kabar istrinya kecelakaan dan saat kecelakaan sedang bersama pria lain, dan lebih parah dari itu istrinya hamil bukan darah dagingnya.

Daren meminun alkohol dalam sekali teguk, dan terasa panas di tenggorokannya.

"Ah,sangat menyakitkan sekali" Daren berkata dengan nada sedih, wajah Daren sudah mulai kusut.

Mengingat wajah mantan istrinya rasa bersalah semakin mendalam.

Daren sangat menyesal menyakiti Adara. Seharusnya dirinya sejak awal menyelidiki dengan baik - baik.

"Kamu terlihat buruk sekali," ucap seseorang wanita berambut pirang itu. "Boleh duduk?" Tanya nya lagi.

Daren hanya mengangguk lalu meneguk minuman alkohol lagi.

"Silvia, kamu?", Silvia memperkenalkan diri pada Daren.

"Daren", balas Daren datar.

"Sedang melewati hari yang buruk? Sampai minum sangat banyak".

"Memang begitu kenyataanku" kata Daren sambil menggoyangkan gelas yang berisi sedikit alkohol lalu meminum lagi. Tenggorokannya merasa panas.

Memang benar kenyataan Daren sangat pahit dan hidupnya mulai rumit. Saham perusahaan mulai turun drastis setelah Mcconnel Group membatalkan kerjasama. Ditambah mendengar kabar istrinya kecelakaan bersama pria lain.

Wilis memang tidak main main dengan apa yang ia ucapkan. Kini Wilis telah menghancurkan impian dan perusahaannya.

Entah apa selanjutnya hidup Daren. Mungkin akan mengemis dengan pengusaha lain meminta kerjasama untuk memperbaiki perusahaannya agar tidak bangkrut.

"Kurasa dengan minum alkohol tidak akan menyelesaikan masalah, Daren" Silvia menepuk pundak Daren pelan. "Aku yakin masalah ini selesai" bisik Silvia. Meskipun Silvia tidak mengerti masalah Daren. Namun dia hanya memberi kekuatan.

Setelah itu Silvia pergi dan meninggalkan Daren duduk sendirian disana.

Daren melihat ke arah Silvia yang tengah menghapiri pria sembari menggandeng lengannya menuju pintu keluar club.

Ya, Daren harus pergi dari tempat ini. Karena tidak akan menyelesaikan masalah. Meskipun hanya minum dua gelas atau lebih. Dia masih sadar dan waras.

Daren melangkah keluar dari club, menuju ke rumah sakit melihat keadaan istrinya.

Mira..

SECOND LOVE [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang