Sekarang pukul 16:00 WIB, yap aku baru saja keluar dari kelas karena Jam pelajaran sudah habis. Semua siswa siswi sudah berlarian ke parkiran untuk mengambil kendaraan mereka, suara gemuruh yang ada di parkiran membuat kupingku sedikit mendengung, disaat aku sedang melihat-lihat kearah parkiran tiba-tiba tanganku di gandeng, dan benar tanganku lagi-lagi di gandeng oleh Dewa.
"Rel pokonya lo pulang bareng gua" ucap Dewa sambil menarik tanganku untuk menuju mobilnya
"Yaampun... Lepasin Wa, apa-apaan sh" jawabku
"Dah lo masuk sono, awas aja kabur" Dewa yang membukakan pintu mobilnya, memaksa aku untuk masuk kemobilnya
"Astaga Dewa!!! " ujurku dengan sedikit kesal
"Udah diem, itung-itung ini perminta maaf gua karena tadi gua malah barengin Caca" Dewa yang sambil mengelus rambutku
"Apaan sh lebay dehhh" ucapku menyeletuk, menahan degdegan
"Halah cemburukan lo. Sok kuat juga, Bingung loh gua ini sama lo Rel, gk bisa di tebak orangnya" Dewa yang sambil menyetir Mobilnya
Aku hanya diam, entah kenapa sebenarnya aku kangen sekali bercanda dengan Dewa. Tetapi kehadiran dewa seperti angin yang berhembus seakan tidak bisa aku rasakan kehadiranya. Yah begitulah kira-kira....
Dewa tidak mengantarku ke rumah melainkan ini bukan jalan pulang kerumahku, akupun sontak menanyakan kepadanya."Loh... Lohh ini mau kemana Wa" tanyaku dengan raut wajah bingung
"Ada deh, tinggal ikut aja" jawab Dewa yang sambil senyum-senyum
Sekarang Mobil Dewa berhenti di depan Toko Better Chocolate Than Never, yap ini adalah toko coklat yang sangat enak, didalam toko ini semua jenis coklat ada, aku tetap diam menatap kearah toko itu, tidak bicara satu katapun. Aku Sangat ingin sekali ke toko coklat ini tetapi waktuku pun habis dengan belajar.... belajar dan belajar, sampai aku tidak ada waktu lagi untuk mengunjungi toko coklat ini.
"Real.. turun yokk, Lo mau coklat yang kaya mana" ucapp Dewa
"REL.. Woy Rel!" ucap Dewa Yang sambil memegang pundaku
"Ha? Apaan WA? " jawabku dengan sedikit bingung
"Yaampun bengong lagi coba, ayok turun" Dewa yang langsung turun dari mobilnya dan membukakan pintu mobilku
Keluar dari Mobil Dewa. Tanganku pun di gandeng olehnya, entah mengapa membuatku terasa begitu nyaman. Yahh aku mencintainya sekarang tetapi entah sampai kapan aku bertahan, Cinta dalam diam bukankah menyakitkan?, genggaman Dewa sangatlah erat, yang kaya gini yang buat aku merasa begitu nyaman padahal jelas Dewa hanya patner sebangku.
"Ini toko coklat punya kakak gua Rel, jadi terserah lo mau ambil yang mana" ucap Dewa
"Ha... Demi apa Wa?, jadi ini punya kakak kamu. Masih muda udah punya toko coklat sendiri" ujurku sambil melihat-lihat coklat yang ada di dalam toko ini
"Ya gitu... Dia suka sekali bekerja, dan hasilnya ini. Dia punya toko coklat sendiri" Dewa sambil memakan coklat yang ada disitu
"Hebat banget ya, padahalkan kamu pernah bilang dia masih kuliah semester 4" aku yang menatap coklat yang Sangat besar
"Iya gitulah, yaudah sambil dimakanin coklatnya" ujur Dewa
"Kakak kamu aja punya toko coklat, apa lagi kamu yang pinter kaya gini, pasti udah punya angan-angan sendiri" aku yang tetap menatapi coklat-coklat yang begitu banyak dan menarik
"Doain aja ya, rencana gua sh pingin punya cafe kopi gitu.. Ya tapi gk tau bisa ngelola apa enggak, gua takutnya di sibukin sama kuliah, ehh tapi setelah gua fikir-fikir nanti pasti ada yang bantuin gualah ya, iya gk sh menurut Lo? " Dewa yang menatapku sambil senyum-senyum
"Bagus ko rencana kamu Wa, coba buat aja dulu, lah.. lahh... Ya gk tau lah aku" jawabku
"Yang ngelola cafenya siapa tau orang yang ada di depan gua, sosok perempuan yang aneh tapi nyata, perempuan yang cukup tegar dalam hal apapun asiikkkkk" ujur dewa yang menatapku
"Apaann shh yaelahh lebay banget sumpah, drama banget dasar" pipikupun mungkin merah merona jika didekatku terdapat kaca
Mataharipun tenggelam secara perlahan, hari mulai gelap. Dewapun mengantarkan aku pulang, sudah sampai didepan gerbang rumahku sekarang, aku langsung turun dari mobil, Dewa membukankan pintu mobilnya, dan tiba-tiba Dewa memberikan sesuatu kepadaku,
"Rel gua langsung pulang ya, salam buat mamah mertua" ucap Dewa
"Siap, hati-hati ya. Makasih udah di ajak ke toko coklat" jawabku sambil memegang rambut untuk ku selipkan kebelakang kuping
"Oh iya ini buat lo, gua buat sendiri loh, jangan dibuka Kalo belum sampe kamar, bay gua pulang" Dewa yang langsung masuk kedalam mobilnya dan memutarkan mobilnya
Hay gaes jadi kira-kira apa yang dikasih Dewa untuk Aurel?
Oh iya jadi ceritanya aku ini bener-bener lagi nikmatin liburan, karena ini bakal jadi liburan terakhir di SMA. Setelah itu aku bakal ujian... ujian dan ujian.
Jangan lupa vote dan komentarnya yaaaaaa
Thaks you for reading gaes❤
KAMU SEDANG MEMBACA
luka
JugendliteraturBagiku, ini bukan sekedar perihal ikhlas atau tidak. Tapi kau harus mengerti bahwa ada luka yang tidak bisa sembuh begitu saja dalam hitungan Hari.