Mataku pun terbuka sedikit demi sedikit, sinar matahari dari arah luar terlihat di jendelaku.
Ternyata tadi malam Aku tertidur pulas di sofa kamarku, Akupun bergegas mandi karena waktu menunjukan pukul 06:05 WIB. Aku sampai lupa bahwa hari ini ada Pr dari Bu Lia, astaga Aku harus cepat-cepat ke sekolah untuk melihat tugas teman-temanku yang sudah mengerjakan.
Aku pun sudah siapp dan bergegas memakai sepatu, semua sudah siap Aku buru-buru keluar, dan mengabaikan sarapan yang sudah ibu siapkan pada pagi ini."Bu Aurel berangkat ya, itu si Bima udah di depan gerbang" aku yang buru-buru berpamitan kepada Ibu
"Loh-loh kenapa jadi buru-buru gini, sayangkan sarapannya gk ada yang Makan. Bentar Aurel ibu bawakan bekal buat Bima" ucap Ibu yang langsung memindahkan sarapan Ke Tupperware
"Is yaampun Ibu.... Aurel udah telat" aku yang berada di depan pintu
"Ini nhh bekal buat Bima" ucap Ibu
"Iya, Aurel berangkat. Asalamualaikum Bu... " Aku yang berlari menuju luar gerbang rumahku
"Waalaikumsalam... Hati-hati ya Nak" ujur Ibu
Akupun langsung membuka pintu mobil, aku dengan muka yang panik karena pr yang dikasih Bu Lia belum aku kerjakan, akupun menyuruh Bima untuk cepat membawa mobilnya.
"Bim ligat ya bawa mobilnya, Aku lupa belum kerjain pr dari Bu Lia" ucapku dengan muka panik
"Yaampun, dari tadi muka lo panik cuma karena belum ngerjain pr dari Bu Lia" ucap bima sambil melihat kearahku
"Hehe... Aku lupa loh Bim" ujurku
"Lupa apa gk bisa ngerjainnya, bukanya tanya sama gua" fokus menyetir mobil
"Udah cepet lg Bim, Kamu kan tau Bu Lia kaya mana" raut wajahku yang nambah panik
Sekarang kami ada di pertigaan arah ke sekolahku, bentar lagi akan sampai, tetapi jika sudah memasuki pertigaan ini cukup macet. Di sela-sela macet Akupun melihat kaca sepion bahwa dibelakang Mobil Bima adalah mobil Dewa, mati Aku bagaimana jika Dewa melihat Aku bareng dengan Bima, bakal jadi perang lagi niihhh...
Dewa pun menyalip mobil Bima dan Aku lihat dengan jelas bahwa di dalam mobil Dewa ada Caca. Seketika raut wajahku berubah menjadi sedih cukup sedih melihatnya. Padahal tadi malam Dewa mengajak Aku untuk barangkat bareng, sesamapinya di sekolah. Bima memarkirkan mobilnya tepat di samping mobil Dewa, Caca yang barusan keluar dari mobil Dewa, Aku yang langsung keluar dari mobil Bima dan seketika Dewa yang langsung melihatku, Akupun langsung bergegas ke kelas bersama Bima
"Bim aku kekelas yaa, Makasih banyak Sahabatqu" ucapku sambil mengacak-ngacak rambut Bima
"Iya sama-sama mak lampir, ya jangan di acak-acak juga Rel rambut gua" jawab Bima sambil membenarkan rambutnya
"Bim sampe lupa kan Aku, ini titipan bekal dari Ibu buat Kamu" ucapku
"Yaampun mertua gua baik banget ya ampe bawain gua bekal, entar gua kekelas lo ya Rel makan bareng" jawab Bima
"yaudah serahh kamu" Akupun langsung lari kearaah kelas
Setelah Aku sampai di dalam kelas, Akupun langsung meminjam buku Nindi. Nindi pasti udah kalo masalah Pekerjaan rumah. Akupun dengan cepat langsung mengerjakannya, karena 15 menit lagi waktu dimulainya pelajaran, disela-sela aku mengerjakan Pr, Dewa pun datang dan duduk di bangkunya, Dewa pun menegur aku
"Hhh udah biasa lah ya pekerjaan rumah di kerjakan di sekolah" ucap Dewa dengan nada yang bercanda
Akupun diam sajaa. Pagi ini Bumi menjadi saksi bahwa Langit yang begitu cerah berubah menjadi mendung seperti Aku.

KAMU SEDANG MEMBACA
luka
أدب المراهقينBagiku, ini bukan sekedar perihal ikhlas atau tidak. Tapi kau harus mengerti bahwa ada luka yang tidak bisa sembuh begitu saja dalam hitungan Hari.