Sudah tidak ada lagi harapan untuk aku bersama dengan Bima, apa yang di derita Bima saat ini membuat aku semakin sulit untuk bersamanya...
Waktu terus berjalan, aku selalu menunggu Bima tersadar dari tidur panjangnya, siap tidak siap aku harus melihat Bima yang tidak mengenaliku sama sekali, aku terlelap tidur di samping Bima dengan air mata yang mengalir di pipi.Di sela-sela tidur terlelapku di samping Bima, seketika aku merasakan detak jantung Bima begitu kencang, dan akupun langsung terbangun. Segera mengecek keadaan Bima
Jari-jari Bima seketika mulai bergerak, sepertinya tanda iya tersadar. sontak aku langsung menelfon mama Bima
"Asalamualikum Tante, Bima sepertinya akan sadar, aku harap tante segera kesini ya"
"Iya Aurel, tante segera kesana. tunggu tante yak nak"
"Oke tan"
Setibanya Mamah Bima di Rumah sakit, benar sekali Bima terbangun dari tidurnya yang sudah beberapa hari ini. aku berjalan mundur, dan memberi tempat untuk Mamah Bima, sedikit demi sedikit aku berjalan menuju pintu luar, aku tidak kuat melihat wajah Bima yang tersadar tetapi tidak lagi mengenaliku...
Masih teringat kata-kata Bima yang terucap pertama kali saat ia sadar.
"Kamu siapa?"
"Tolong cari mama ku!"
Itulah kata-kata yang terlontarkan darinya. Aku berharap saat ia sadar ia mengingat aku.Tapi kenyataanya terbalik.
Setelah mama Bima keluar dari ruangan.
Ia terlihat penuh tangisan di raut wajahnya. Kurasa itu tangis dengan kebahagiaan.Tapi mama Bima langsung menghampiriku dan mengajak ku berbicara.
"Saya sangat kecewa dengan kalian berdua.Khususnya dengan kamu Aurel!",ujar nya dengan penuh emosi.
"Maafin aku tante. Aku juga gak mau ada kejadian seperti ini. Bahkan kalau aku diminta oleh Bima aku jugaa tidak akan mau",ucap ku disertai air mata yang mulai menetes.
"Saya enggak mau denger kata-kata kamu lagi!!",ujar mama Bima sambil meninggalkan Aurel.
"Tante !!!",teriak ku.
Mama Bima yang pergi meninggalkan ku dengan masih memendam amarah kepadaku.
Aku sangat bingung,
Seketika mama Bima sangat marah.Entah apa yang membuat nya langsung berubah total.Ku lihat sekali lagi Bima diruangannya.
Tapi Bima tampak tertidur pulas.
Aku pun pergi meninggalkan tempat itu juga. Ku hapus air mata yang masih terus menetes.Tepat di pintu keluar rumah sakit,terlihat Bianca barusan keluar dari taksi.
Sangat jelas itu Bianca. Rasanya tidak sanggup melihat dia. Aku langsung berpaling dan segera bergegas pergi.
Aku tau Bianca sangat menyukai Bima bahkan lebih menyanyangi Bima dibanding dirnya sendiri.Aku pergi menuju rumah Juan. Dan Juan terlihat sedang menyiram tanaman di rumahnya. Aku langsung menyapa Juan dan memeluknya.
"Lo kenapa Aurel?",tanya Juan yang tangannya masih memegang selang.
"Gue sedih banget Juan!",bisikku dengan tangisan.
"Kenapaa? Bima udah sadar ?",tanya Juan lagi.
"Kalo Bima syukurlah dia udah sadar. Tapi sekarang mama Bima benci sama gue"
"Apaaa bencii??"
"Iyaaa. Gue juga bingung tiba-tiba mama Bima kayak gitu"
"Eh eh. Tapi kenapa lo tiba-tiba bisa ngomong gue elo?"
"Entah. Sekarang kamu harus dengerin aku",ucap ku tegas.
"Hahaha balik lagi ngomong ke semula",Juan tertawa.
Juan membawaku ke ruang tamu. Dan mulai menanyakan ku bagaimana kondisi dan situasi Bima. Aku memberitahu Juan kalau Bima sudah baik-baik saja.
Jangan lupaa tinggalkan komen dan vote kalian kalo suka ❤
![](https://img.wattpad.com/cover/168307200-288-k918718.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
luka
Teen FictionBagiku, ini bukan sekedar perihal ikhlas atau tidak. Tapi kau harus mengerti bahwa ada luka yang tidak bisa sembuh begitu saja dalam hitungan Hari.