18+17=35

656 61 40
                                    

Entah apa yang difikiran mereka hingga sama-sama bungkam dan tak mengeluarkan suara sedikit pun

Sampai akhirnya...

. . . . . . . . . . . . . . .××++××. . . . . . . . . . . . . . .

Sampai akhirnya...

"G-guanlin" jihoon terlebih dahulu yang memecah dinding keheningan diantara mereka

"Iya jihoon?" ucap guanlin tersadar dari lamunannya

"K-kapan aku boleh pulang?" tanya jihoon sambil mengusap punggung telapak tangan guanlin yang sengaja guanlin letakkan di pinggiran ranjang jihoon

"Em.. Dokter renjun tadi bilang kamu boleh pulang sekitar 2-3 hari lagi jadi kamu sementara harus dirawat inap dulu"

"Ah... Begitu"

"G-guanlin bolehkah aku meminta sesuatu?"

"Hm?"

"T-tinggalkan aku, m-menjaulah dari ku dan b-bersamalah dengan c-chengxiao"

.

.

.

.

Kini seorang pria tinggi semampai yang memiliki kulit putih pucat tengah berjalan membelah koridor sekolah

Pria tersebut datang seperti hiasanya, dengan tangan yang dimasukkan kedalam celana seragam sekolah juga raut wajah datar dan dingin

Serta jangan lupakan tatanan rambutnya yang dibuat dengan tatanan hair up, yang menambah kesan tampan dan berwibawa kepada pria tersebut

Ia memang jarang, bahkan hampir tak pernah menampakkan senyuman tampannya kepada siswa sekolah

Hanya beberapa orang saja seperti anggota OSIS, guru dan anggota keluarganya tentu saja

Ya siapa yang tak kenal pangeran sekolah yang memiliki gelar Cold Prince tersebut

Sebut saja Lai Guanlin, anak dari donatur terbesar di Produce Senior High School, anggota OSIS dan sebagai wakil ketua dari club basket, dan murid yang sering disebut namanya dalam daftar anak yang sering menyumbangkan piala penghargaan atas kejuaraan olimpiade bahasa inggris

Pria tersebut kini sudah sampai di dalam kelasnya yang tentunya ia duduk sendiri akibat teman sebangkunya tak masuk

Iya, guanlin memang duduk satu bangku dengan jihoon

Guanlin sedari tadi tak henti-hentinya menghela nafasnya, entah apa yang ia fikirkan hingga terlihat bahwa ia sangatlah memiliki beban

FlashBack~

"G-guanlin bolehkah aku meminta sesuatu?"

"Hm?"

"T-tinggalkan aku, m-menjaulah dari ku dan b-bersamalah dengan c-chengxiao" lalu tak lama kemudian air mata jihoon jatuh membasahi pipinya

"A-apa maksudmu jihoon"

"Hiks.. K-kau berkata padaku hiks.. Jika.. Jika aku membutuhkan s-suatu aku dapat memintanya k-kepadamu hiks.." jihoon pun lalu menarik nafasnya dalam-dalam berusaha untuk menahan isakannya namun bukan berarti air matanya akan berhenti mengalir

"A-aku hanya memintamu untuk m-menjauhiku dan tinggalkan aku dan bersamalah dengan c-chengxiao, ku mohon g-guanlin" pinta jihoon dengan air mata yang terus menerus mengakir tanpa henti

"A-aku.. Aku tak bisa" ucap guanlin

"K-kenapa t-tak bisa?"

"Karena..." guanlin menggantungkan kalimatnya

Mr. Jutek {PanWink}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang