"Jebal hiks... Jebal j-jihoon-ah" ucap daehwi sambil menggenggam tangan kanan milik jihoonTOK! TOK! TOK!
. . . . . . . . . . . . . . .××++××. . . . . . . . . . . . . . .
TOK! TOK! TOK!
Terdengar suara ketukan pintu dari kamar inap milik jihoon
Lalu tak lama terdengar suara pintu yang sedang terbuka, dan itu ternyata adalha guanlin, baejin dan juga woojin
Suasana disana sangatlah sepi, yang terdengar hanyalah isak tangis daehwi
Baejin yang melihat keadaan daehwi yang seperti itu pun langsung saja berpindah posisi menjadi berdiri di belakang kursi yang diduduki daehwi
"Sudahlah daehwi-ya" ucap baejin yang tiba-tiba berdiri dengan tumpuan lutut disebelah kanan jihoon sambil mengusap punggung
Daewhi yang tadinya menangis dan menarih wajahnya di atas tangannya yang ia lipat pun akhirnya mendongakkan kepalanya dan menatap kearah baejin dengan bibir mengerucut, hidung yang merah dan mata yang madih mengeluarkan air mata
Daehwi pun akhirnya berdiri dan itu pun membuat baejin reflek untuk berdiri juga
Daehwi pun akhirnya menatap wajah baejin dengan seksama, sambil sesekali menahan isakannya agar tidak terdengar
"Jangan menagis lagi" ucap baejin sambil mengelap lelehan jejak air mata daehwi yang berada di pipi tirus daehwi sambil sesekali merapikan poni daehwi yang lepek dan brantakan
Guanlin pun menyuruh woojin untuk membawa yang lainnya untuk keluar sebentar
"Ehm... Kami keluar sebentar, nanti kami kemabali lagi" ucap pak jaehwan sebelum meninggalkan ruangan jihoon
Daehwi yang diperlakukan seperti itu, ia semakain mencabikkan bibirnya dan menggembungkan pipinya dengan mata yang berkaca-kaca menahan air mata agar tidak terjatuh
"Hiks...B-baejin-ah" ucap daehwi lirih
"Iya?"
Daehwi pun langsung menabrakkan tubuhnya ke arah baejin
Baejin pun langsung memeluk daehwi dengan erat seakan tak ingin daehwi pergi, sambil sesekali mengusap kepala daehwi dengan lembut
Daehwi pun kembali menangis dipelukan baejin
Entah mengapa belakangan kali ini ia sangatlah butuh seseorang yang ingin ia jadikan sandaran dan disitulah baejin hadir
Dan mungkin kinilah baejin sandaran daehwi
Guanlin kini sedang berajalan menuju sebelah kanan ranjang milik jihoon, ia pun duduk di kursi yang tadi di duduki olah daehwi
Guanlin pun memperhatikan wajah jihoon dengan seksama
Guanlin juga sesekali membetulkan letak selimut yang jihoon kenakan
Guanlin pun kini menatap wajah damai jihoon kembali sambil menggengam tangan kanan jihoon
Tanpa disadari setetes iar mata telah lolos menerobos keluar dari mata indah guanlin
Guanlin menangis dalam diam, ia terus mengeluarkan air mata namun tak mengeluarkan sepatah kata pun
Guanlin juga sedari tadi hanya menggengam erat tangan jihoon dan kini ia mulai memebelai wajah jihoon perlahan menggunakan tangan kanannya
Guanlin juga sesekali merapihkan poni jihoon yang sedikit berantakan
Miris memang melihat jihoon yang kini terbaring tak berdaya diatas ranjang dengan alat bantu pernafasan yang menutupi wajah indah dan dengan wajah pucat pasi nya serta selang infus yang tertancap di tangan kirinya

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Jutek {PanWink}
Fiksi PenggemarKira-kira gimana ya rasanya disukai sama cowok super duper jutek? Cinta itu butuh pengorbanan yang nyata, Bukan hanya omong kosong semata -park jiun Start: 12 June '18 End: ©baekhee