15+14=29

759 55 0
                                        


"Jebal hiks... Jebal j-jihoon-ah" ucap daehwi sambil menggenggam tangan kanan milik jihoon

TOK! TOK! TOK!

. . . . . . . . . . . . . . .××++××. . . . . . . . . . . . . . .

TOK! TOK! TOK!

Terdengar suara ketukan pintu dari kamar inap milik jihoon

Lalu tak lama terdengar suara pintu yang sedang terbuka, dan itu ternyata adalha guanlin, baejin dan juga woojin

Suasana disana sangatlah sepi, yang terdengar hanyalah isak tangis daehwi

Baejin yang melihat keadaan daehwi yang seperti itu pun langsung saja berpindah posisi menjadi berdiri di belakang kursi yang diduduki daehwi

"Sudahlah daehwi-ya" ucap baejin yang tiba-tiba berdiri dengan tumpuan lutut disebelah kanan jihoon sambil mengusap punggung

Daewhi yang tadinya menangis dan menarih wajahnya di atas tangannya yang ia lipat pun akhirnya mendongakkan kepalanya dan menatap kearah baejin dengan bibir mengerucut, hidung yang merah dan mata yang madih mengeluarkan air mata

Daehwi pun akhirnya berdiri dan itu pun membuat baejin reflek untuk berdiri juga

Daehwi pun akhirnya menatap wajah baejin dengan seksama, sambil sesekali menahan isakannya agar tidak terdengar

"Jangan menagis lagi" ucap baejin sambil mengelap lelehan jejak air mata daehwi yang berada di pipi tirus daehwi sambil sesekali merapikan poni daehwi yang lepek dan brantakan

Guanlin pun menyuruh woojin untuk membawa yang lainnya untuk keluar sebentar

"Ehm... Kami keluar sebentar, nanti kami kemabali lagi" ucap pak jaehwan sebelum meninggalkan ruangan jihoon

Daehwi yang diperlakukan seperti itu, ia semakain mencabikkan bibirnya dan menggembungkan pipinya dengan mata yang berkaca-kaca menahan air mata agar tidak terjatuh

"Hiks...B-baejin-ah" ucap daehwi lirih

"Iya?"

Daehwi pun langsung menabrakkan tubuhnya ke arah baejin

Baejin pun langsung memeluk daehwi dengan erat seakan tak ingin daehwi pergi, sambil sesekali mengusap kepala daehwi dengan lembut

Daehwi pun kembali menangis dipelukan baejin

Entah mengapa belakangan kali ini ia sangatlah butuh seseorang yang ingin ia jadikan sandaran dan disitulah baejin hadir

Dan mungkin kinilah baejin sandaran daehwi

Guanlin kini sedang berajalan menuju sebelah kanan ranjang milik jihoon, ia pun duduk di kursi yang tadi di duduki olah daehwi

Guanlin pun memperhatikan wajah jihoon dengan seksama

Guanlin juga sesekali membetulkan letak selimut yang jihoon kenakan

Guanlin pun kini menatap wajah damai jihoon kembali sambil menggengam tangan kanan jihoon

Tanpa disadari setetes iar mata telah lolos menerobos keluar dari mata indah guanlin

Guanlin menangis dalam diam, ia terus mengeluarkan air mata namun tak mengeluarkan sepatah kata pun

Guanlin juga sedari tadi hanya menggengam erat tangan jihoon dan kini ia mulai memebelai wajah jihoon perlahan menggunakan tangan kanannya

Guanlin juga sesekali merapihkan poni jihoon yang sedikit berantakan

Miris memang melihat jihoon yang kini terbaring tak berdaya diatas ranjang dengan alat bantu pernafasan yang menutupi wajah indah dan dengan wajah pucat pasi nya serta selang infus yang tertancap di tangan kirinya

Mr. Jutek {PanWink}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang