8 : Chan-Young

94 10 0
                                    


Sekarang, ujian akhir semester itu sudah di depan mata, yaitu minggu depan. Chani sibuk belajar dan mengajar teman-temannya ini agar nilai mereka bisa sama-sama bagus saat lulus. Chani memang baik.

Dan saat ini, para lima sekawan sedang belajar bersama di rumahnya Taeyang kebetulan karena dia anak tunggal dan orang tuanya sedang ke Jepang untuk dinas.

"Bukan gitu caranya, Ahyoung. Masa lo gak bisa? Taeyang sama Hwiyoung aja bisa," sahut Chani.

"Segitu hinanya kita di mata lo kah, Chan," ujar Hwiyoung dan Taeyang.

"Gimana, dong?" tanya Ahyoung pada Chani sambil memanyunkan bibirnya.

Chanipun mengajarkan Ahyoung secara empat mata seakan mereka lupa kalau ada tiga orang disebelah mereka, hadeh.

"Ini tuh, lo cari dulu f(x) itu sama dengan berapa, baru bisa di substitusi pake ini. Masa belum apa-apa udah main substitusi?" kata Chani.

"Lo ngomong apa sih, ga ngerti," jawab Ahyoung.

Chani menjitak kepala Ahyoung, "Ish, makanya kalau guru lagi ngajar, lo perhatiin! Jangan diem-diem nonton drama lewat hape, mentang-mentang duduk di belakang!" ujarnya.

Ahyoung mengernyitkan keningnya.

Jaein, Hwiyoung dan Taeyang saling menatap usil seakan mereka sedang membuat suatu rencana. Mereka juga saling menaik-turunkan alis mereka sebagai isyarat. Ya, rencana untuk membuat mereka semakin 'menempel'.

"Uhuk uhuk," Hwiyoung terbatuk, atau pura-pura batuk. Well, itu adalah bagian dari rencana mereka.

"Lo sakit, Young?" tanya Taeyang.

"Gak tau.. uhuk," jawab Hwiyoung.

"Kalau gitu kita keluar sebentar yuk, cari angin, terus cari obat buat lo. Sekalian gue mau beli minum," ujar Jaein sambil berdiri.

"Boleh," kata Hwiyoung lalu ikut berdiri.

"Gue ikut juga," sahut Taeyang.

"Oke," balas Jaein.

"Gue juga," kata Ahyoung.

"Oh gak usah. Gak enak kan kalau rame-rame ke minimarket," Taeyang mencegat. Sementara Jaein dan Hwiyoung sudah keluar duluan. "Oke, gue nyusul mereka dulu. Nanti gue beliin kalian minuman sama cemilan kok, tenang aja!"

Taeyang pun berlari ke luar rumahnya sendiri dan meninggalkan Chani dan Ahyoung berduaan di dalam situ.

"Akting mereka jelek banget," ujar Chani.

"Akting apaan," tambah Ahyoung sambil fokus belajar, eh, sibuk makanin kacang di toples. Namun Chani hanya tertawa.

Alasan ketiga makhluk itu pergi meninggalkan mereka berdua adalah, karena sejak kejadian Jaein yang hampir di *** waktu itu, mereka mulai kelihatan aneh. Rasa bahwa mereka saling suka itu sudah mulai terlihat dengan jelas. Tapi tetap saja, mereka menganggap tidak ada apa-apa yang terjadi pada mereka. Toh, mereka sahabat dari dulu. Helleh, mana ada sahabat-sahabatan kalau antara cewek sama cowok. Percaya, deh.

Kalau Hwiyoung ada disitu pasti dia akan meledek Ahyoung yang biasanya suka mencomblangi dia dan Jaein walaupun sebenarnya Hwiyoung ada perasaan pada Jaein. Aneh memang si Kim Hwiyoung itu.

Sekarang, suasana di antara Chani dan Ahyoung ini malah menjadi canggung. Itu sangat tidak biasa untuk mereka ini. Normalnya, mereka akan saling cekcok hingga ujungnya Ahyoung akan mengomeli si cowok bermarga Kang itu.

"Ehm, kok diem-dieman?" tanya Chani.

"Eng-engga?" balas Ahyoung yang sedang mengunyah kacang.

"Gue denger lo lagi naksir orang, ya? Gara-gara iri liat Jaein dibawa sama cowok berandal itu? Nanti kalau cowok yang lo suka itu berandal juga gimana?" ujar Chani sambil menselonjorkan kakinya dan menyandar ke dinding.

behind a friendship | hwiyoung (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang