10 : Mantan?

99 8 1
                                    

Setelah pembagian rapor dan dinner mewah minggu lalu, lima sekawan ini mendapat jatah liburan dari sekolah selama dua minggu sebelum penamatan di minggu setelahnya.

Jaein sedang menginap ke rumah Hwiyoung karena orang tuanya sedang ke luar kota sebentar dan akan balik nanti malam terus kak Jaeyoon juga lagi pergi berlibur ke Osaka bersama teman-teman kampusnya. Jaein tidak ikut karena Jaein sendiri yang gak mau.

"Lo juga kenapa gak ikut orang tua lo sih? Atau kak Jaeyoon?" tanya Hwiyoung.

"Yakali. Gue gak mau ikut itu karena punya alasan. Pertama, kalau ikut orang tua gue, gue juga bakal dilantarkan karena mereka pergi buat kerja. Kedua, gue gak mau jadi anak kecil sendiri karena ikut kak Jaeyoon ke Jepang," balas Jaein. "Mending gue disini main di rumah lo,"

"Ini mah bukan main doang. Lo nginep udah 3 hari, oon. Cewek mana yang bisa nginep di rumah cowok coba?!" pekik Hwiyoung walau sebenarnya dia seneng-seneng aja ada Jaein di rumahnya.

"Hidih, sok suci banget anda. Emang lo mau gue kenapa-napa kayak waktu kejadian di Incheon itu karena sendirian di rumah, hah?" tanya Jaein dengan nada mengancam.

"Engga.." balas Hwiyoung.

"Nah kan? Lagipula, ini juga bukan pertama kalinya gue nginep di rumah lo begitupun juga sebaliknya," kata Jaein. "Dan gue kan tidurnya bukan di kamar lo! Untung lo punya saudara cewek,"

"Iya.. tapi kenapa lo harus ke rumah gue? Kenapa ga gue yang ke rumah lo? Habisnya di rumah lo ada game console," ujar Hwiyoung.

"Bosen," jawab Jaein sambil merentangkan badannya di atas kasur Hwiyoung.

"Hei sadar diri dong. Ini masih rumah orang," kata Hwiyoung.

"Pelit ah," kata Jaein sambil tengkurap.

"Baju lo keangkat tuh," ujar Hwiyoung.

"Oh," Jaein hanya menjawab sambil terus tidur tengkurap.

Hwiyoung beranjak dari kursi belajarnya ke arah kasur, dan membetulkan baju Jaein.

"Lo jangan cuma jago bela diri, jaga diri juga harus," kata Hwiyoung membuat Jaein terbangun, dan duduk bersandar ke bed frame.

"Jaga diri?" tanya Jaein. Hwiyoung mengangguk mantap. "Jaga diri gimana?" lanjut Jaein.

"Satu, jangan mau deket sama orang lain. Dua, jangan mau diajak-ajak sama orang lain. Yang kayak gitu," jawab Hwiyoung.

"Perlu, ya?" kata Jaein.

Hwiyoung menyentil hidung Jaein, "Ya iyalah,"

"SAKIT ANJENG. HIDUNG GUE PESEK," ringis Jaein. "Dasar,"

"Habisnya lo cantik. Mana ada yang ga mau deketin coba," kata Hwiyoung sambil memalingkan wajahnya.

Jaein terdiam.

Deg deg

"Kok gue geli, ya," kata Jaein.

"Udah lah. Awas, gue mau tidur," kata Hwiyoung sambil merentangkan tubuhnya di atas kasur dan Jaein di sebelahnya masih duduk bersandar pada bed frame sambil memainkan hapenya.

..

"Lho? Kak Rowoon udah balik ke Korea?" ujar Jaein.

"Kak Rowoon.. senior tempat les lo yang dulu itu?" balas Hwiyoung.

"Eh, gue kira lo udah tidur," kata Jaein. Hwiyoung menatap Jaein sambil menggeleng.

"Dia darimana emangnya?" tanya Hwiyoung.

"Dia kan kuliah di London," jawab Jaein.

"Oh.." gumam Hwiyoung.

Kak Rowoon, nama lengkapnya Kim Rowoon. Lelaki tampan dengan tubuh bongsor yang berumur 2 tahun lebih tua dari Jaein. Mereka saling mengenal karena berada di tempat les yang sama —bersama Chani juga— saat baru masuk SMA.

behind a friendship | hwiyoung (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang