7 : In My Feelings

90 11 0
                                    

Mereka berlimapun sampai di Rumah Chani untuk mengembalikan si mobil. Dan kemudian mereka pulang ke rumah masing-masing. Jaein, Hwiyoung, dan Taeyang pulang bersama karena Hwiyoung takut terjadi apa-apa lagi pada Jaein. Lagipula mereka sendirikan tetanggaan juga.

Tapi, karena Taeyang merasa risih jadi nyamuk, ia segera memisahkan diri dari dua sejoli itu dengan alasan 'mau singgah di minimarket' jadinya Hwiyoung bisa mengantar Jaein ke rumahnya.

"Eh ada lo, Young— Lho? Kok cepet banget pulangnya, Jaein?" tanya kak Jaeyoon menyambut kedatangan adiknya."Bukannya mau nge-date sama si Seunghyun itu? Kok bisa pulangnya sama Hwiyoung?"

"Uhm kak.." Jaein hendak bercerita pada kakaknya, tapi ia juga tidak yakin.

"Lo masuk aja ke kamar, nanti gue yang jelasin," bisik Hwiyoung pada Jaein. Jaein mengangguk dan naik ke kamarnya.

"Kenapa atuh?" tanya kak Jaeyoon.

"Kakak mah, Jaein sama siapapun jalan juga diizinin!" Hwiyoung protes.

"Apaan sih, lo cemburu?" tanya kak Jaeyoon.

"Bukan itu! Cowok yang dia ikut nge-date itu anggota geng buronan tau!!"

"HAH!?! TERUS?! ADEK GUE GAK KENAPA-NAPA KAN?!?!" pekik Jaeyoon panik.

"Ya luka fisik sih gaada, tapi tadi hampir terjadi kejadian yang brutal sih.." ucap Hwiyoung.

"Cerita aja," kata kak Jaeyoon.

Kemudian Hwiyoung menceritakan seluruh kejadian tadi dengan detail. Karena kak Jaeyoon bukanlah orang yang gampang untuk dibohongi dan adalah seorang kakak yang amat protektif. Dia bisa marah kalau hal berbahaya seperti itu disembunyikan dan tidak diceritakan.

Kalau tidak diceritakan, dan kak Jaeyoon sampai tahu dari omongan orang lain, Jaein pasti akan dilarang keluar rumah. Maka dari itu, kak Jaeyoon mempercayakan Hwiyoung juga. Hwiyoung (dan yang lain) sudah seperti keluarga kedua mereka.

•••

DI KAMAR..

Jaein menghempaskan dirinya ke kasur.

"Ini pertama kalinya gue ngerasain hal kayak gitu.. padahal waktu gue masih jadi preman gak pernah sebrutal itu deh.." ujar Jaein pada dirinya sendiri.

"Hwiyoung.. gue gak tau kalau dia pandai berkelahi,"

"AHH?! NGAPAIN SIH MIKIRIN HWIYOUNG?!" Jaein menjambak-jambak rambutnya.

"Tapi dia baik.. ARGH!!!!"

KREK

Pintu kamar Jaein terbuka. Ada Hwiyoung yang membawa segelas teh hangat di tangannya.

"Hwiyoung? Lo belum pulang?" tanya Jaein. Hwiyoung menggeleng,

"Gue yakin lo masih shock gara-gara kejadian yang tadi," kata Hwiyoung. Walaupun sebenarnya Jaein lebih shock dengan hal yang telah dilakukan oleh Hwiyoung hari ini kebanding sama kejadian berbahaya itu.

Jaein hanya ber-oh pelan.

"Nih, teh. Oh iya, gue sudah ceritain semuanya ke kak Jaeyoon," kata Hwiyoung yang menyodorkan segelas teh kepada Jaein.

"Ma—makasih.." ucap Jaein.

"Iya," kata Hwiyoung.

"Bukan,"

behind a friendship | hwiyoung (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang