4 : Hwiyoung dan Matematika

112 13 16
                                    

Saat ini, Hwiyoung sedang belajar untuk ulangan harian matematika hari Senin besok. Jika ia mendapatkan nilai di atas KKM, Chani dan Jaein akan mengabulkan permintaannya.

"Tapi gue mesti belajar sama siapa?" gumamnya sambil memutar-mutar pulpennya.

"Lo ingat kan kalau ada gue?" kata seseorang yang masuk ke dalam kamar Hwiyoung. Itu kakaknya Hwiyoung.

Namanya kakaknya, Kim Inseong. Dulu sebelum lulus, pada saat masih sekolah, dia akselerasi beberapa kali lalu dia kuliah jurusan MIPA, dan sekarang dia jadi dosen muda untuk jurusan MIPA juga di kampusnya dulu.

Dan fun fact, kak Inseong itu adalah dosen pembimbing kakaknya Jaein, kak Jaeyoon yang dalam masa skripsian sekarang. Dan sebenarnya mereka umur mereka sama dan sempat satu kelas waktu SD, tapi karena akselerasi, kak Inseong ini lompat kelasnya terlalu jauh.

Kak Inseong sudah lulus kuliah, tapi kak Jaeyoon baru masuk SMA. Ya, gak ada salahnya sih. Lagipula kak Jaeyoon kan menjalankan sekolah dengan normal.

Walaupun begitu, mereka tetap akrab apalagi karena kedua adiknya juga akrab.

Hwiyoung ini punya 3 kakak. Dua perempuan dan satu laki-laki, kakak perempuannya yang pertama adalah seorang psikolog dan yang satunya adalah seorang dokter tetapi mereka berdua tinggal di luar Seoul.

Hal ini yang membuat Hwiyoung selalu pesimis karena ia satu-satunya yang "kurang pintar". Hwiyoung sebenarnya bukan tidak pintar, tapi sifat pesimisnya yang membuat ia jadi malas.

Waktu TK, IQ-nya itu 136 dan Jaein 124. Tapi usaha membuat situasi berbalik. TAPI KALAU CHANI MAH... UDAH PINTAR DARI EMBRIO. SELALU RANKING 1 INI ANAK.

"Kenapa?" tanya Hwiyoung.

"Lo belajar? Kok tumben," kata kak Inseong sambil duduk di sebelah Hwiyoung.

"Jaein," jawab Hwiyoung sambil menghela nafas.

"Kenapa dia? Lo suka?"

"MANA ADA. JAEIN NANTANG GUE MATEMATIKA,"

"Apa?"

"Kalau gue dapat nilai di atas KKM di ulangan lusa, dia sama Chani bakal kabulin permintaan gue," ucap Hwiyoung.

"HHAHAGAHA kayak anak kecil tau ga. Denger deh, Young. Lo belajar bukan untuk dikasih hadiah kayak gitu. Tapi lo belajar buat diri lo sendiri dan itu bakal jadi prestasi," kata seorang kakak yang merupakan seorang dosen itu.

Hwiyoung melongo memandang kakaknya.

"Masuk tawon, tuh"

"Walaupun gitu. Gue tetap harus belajar lah, kak," sela Hwiyoung.

"Mana sini gue ajarin,"

"YEYYY DIAJAR SAMA KAKAK DOSEN," kata Hwiyoung terus tak lama kemudian, mulutnya disumpel kak Inseong pakai roti.

HARI SENIN..

Para murid wanita (ceileh) yang berbincang-bincang di pagi hari sebelum pelajaran dimulai. Lalu, sosok lelaki tinggi berparas sedikit tampan menurut Jaein dkk, dengan rambut gondrong bernama Kim Hwiyoung datang dengan penampilan yang berbeda dari biasanya.

"Young, lo sakit?" tanya Jaein sambil menempelkan punggung tangannya di kening Hwiyoung.

"Kok lo pucet banget? Terus tuh kantong mata lebar bener," lanjut Ahyoung.

"Tumben lo gak pakai pomade?" sela Taeyang.

"Guys, perasaan gue berkata lain, deh," kata Chani.

"Gue siap ulangan matematika hari ini!" seru Hwiyoung sambil mengepalkan tangannya ke udara.

"Apa sih, itu kan jam pelajaran terakhir," kata Ahyoung.

behind a friendship | hwiyoung (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang