43.

3.3K 157 8
                                    

Hari demi hari berlalu, waktu semakin dekat. Tinggal 3 hari lagi acara pernikahan Reva dan Davin akan dilaksanakan.

"Catering udah kan? Decorasi juga udah? Semua udah kan? Sya gamau pernikahan anak saya gak maksimal!" ucap Bunda Davin masih dengan lembut namun terdengar Tegas.

"Mbak, gaun pengantin nya udah disiapin kan?" tanya Bunda Davin pada salah seorang rias pengantin

"Iya bu" jawab orang itu

Reva hanya bisa menatap bunda Davin dengan tatapan sendu, sedari tadi ia terus memikirkan pernikahannya dengan Davin nanti, apa ia bisa untuk tidak menikah dengan Davin.

'Harus bisa!' batin Reva menyemangati diriny sendiri

"Astaga!" kaget Reva karna wajah Davin tepat di depan wajahnya

"Huh huh huh" Reva mengatur nafas nya yang tersenggal senggal

"Ngagetin sumpah" keluh Reva sambil mengusap dada nya

"Hehe maap, abis kamu bengong aja" kekeh Davin menunjukkan cengirannya

"Mikirin apa sih sayang?" tanya Davin smbil mengusap kepala Reva

"Kok kaya ada yang nge ganggu pikiran kamu ya" smbung Davin

"Eh enggak kok!" elak Reva

"Bener? Kamu gamau cerita sama aku?" tanya Davin meyakinkan

"Gak kok gada apa2" elak Reva lagi

"Okee" ucap Davin pasrah

'Inget sa! You are mine! Gada yang bisa ngerebut kamu dari aku, termasuk Raynand, abang kamu dan sahabat2 kamu' batin Davin sambil tersenyum miring.

Skip saat pernikahan.

Reva duduk dengan gusar di depan meja rias, ia dari tadi menatap ponsel nya. Ia masih menunggu kabar dari Laura, pasalnya Laura bilang Raynand tidak mau diajak datang.

Beeep beeep..

Ponsel Reva berdering menandakan ada panggilan masuk. Ia langsung menatap layar ponselnya tertera di layar ponselnya Laura Calling.., Reva langsung mengangkat panggilan tersebut

"Halo ra, gimana? Dia mau kan?"

"Emm alhamdulillah dia mau pas kita paksa"

"Syukur ya allah alhamdulillah"

"Yaudah kita otw nih, lo tunggu ya"

"Iyaa hati2 ya"

Reva memutuskan panggilan, dan senyum terukir di bibir ranum nya.

"Sa?" panggil seseorang tiba2 membuat Reva tersentak dan langsung menoleh ke belakang

"Eh bunda iya bun?" tanya Reva kikuk

"Udah siap? Udah pada dateng tamu2 nya" ucap Bunda Davin sambil berjalan mendekat dengan senyum yang terus mengembang

"Eh em"

"Kenapa Sa?" tanta Bunda Davin sambil mengusap kepala Reva

"Eh enggak bun"

"Yaudah sekarang kita turun ya" Ajak Bunda Davin dan dingguki ragu oleh Reva

Bunda Davin membantu Reva keluar dari ruang rias. Sepanjang jalan menuju tempat ijab qobul banyak pasang mata yang menatap Reva dengan tatapan yang sangat memuja, pasalnya hari ini kecantikan Reva berkali kali lipat. Dengan kebaya putih yang sangat pas di tubuh proposional nya. Senyum memang terukir di bibirnya, namun matanya tak pernah lepas memberikan rasa kegelisahan.

Story Hijab Bad Girl'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang