Gausah pake description segala yaa:)
Intinyaaa kalian baca aja ceritaanyaa;)
Jangan Lupa Vote, Coment and Follow.
Hargai setiap kata yang author bikin:)
Hari ini adalah hari yang paling ditunggu2. Sebab, Hari ini adalah hari dilaksanakannya pernikahan Zio dan Laura.
Laura sudah bersiap di ruang make up, ia duduk di depan cermin sambil menatap dirinya yang sudah menggunakan gaun bewarna putih yang sangat cocok dengan tubuhnya, make up yang membuat aura nya bertambah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Maaf abaikan mukanya yaaa)
Detak jantung nya tak pernah berhenti berdetak, senyum di bibirnya tak pernah hilang.
Ceklek.
Pintu terbuka munculah penata rias muda dan cantik.
"Ka? Apa sudah siap?" tanya perias itu sambil berjalan ke arah Laura
"Fyuh.." Laura menghembuskan nafasnya pelan
"Bismillah, siap" ucap Laura sambil tersenyum.
Perias itu membantu Laura keluar dari tempat make up, sampe di depan ia disambut oleh sahabat2nya yaitu Sella, Ana, Naya, Fia dan Dea. Reva menunggu di tempat ijab qabul, ia tidak bisa menemani Laura karena ia menggendong baby kean. Sedangkan Zio menunggu di tempat ijab qabul, dan sahabat2 Zio menunggu disana juga.
"You look so beautiful" ucap Sella tulus sambil menggandeng tangan Laura
"Baru tau gua cantik?" tanya Laura pd
"Nyesel lo Sel udeh nyesel" sinis Naya, Laura hanya terkekeh
"Rara" panggil seseorang sontak semua langsung menoleh
"Bunda" ucap Laura sambil tersenyum
"You look so beautiful my princess" ucap Maya sambil mengusap wajah Laura
"Thanks bun" ucap Laura tulus
"Kamu akan menjadi seorang istri, jadilah istri yang taat dengan suami, berbakti sama suami ya" pesan Maya pada sang anak dengan air mata mengalir dikedua sudut matanya
"Jangan nangis bun" ucap Laura sambil mengusap air mata bunda nya
"Putri bunda sudah dewasa" ucap Maya lalu memeluk tubuh sang putri
Laura membalas pelukan Maya.
"Rara? Sayang udah siap?" panggil Mahesa tiba2, Laura melepaskan pelukan pada sang bunda
"Siap ayah" ucap Laura
Laura manggandeng tangan Mahesa dan Maya berdiri di sebelah kiri Laura. Mereka bertiga berjalan diikuti sahabat2 Laura. Mereka menuju tempat ijab qabul.
Sampai di tempat ijab qabul Laura menatap punggung kokoh yang membelakanginya, lelaki itu berhadapan dengan penghulu.