04. Patah

2.4K 222 18
                                    

Happy reading

.

.

.

Dia benci hujan. Gadis dengan surai sebahu itu sangat membenci musim hujan, tapi kenapa? Katanya, hujan mengingatkannya pada perawakan seseorang.

"Wen, kamu ngelamun lagi?" Seseorang membuyarkan lamunannya.

Wendy segara menoleh.

"Nggak kok, Tante. Wendy cuma lagi bosan aja." katanya terpaksa berbohong.

"Hmm, oke deh. Makan yuk? Tante udah masak banyak."

"Duluan aja. Nanti Wendy nyusul."

Tiffany yang tidak lain adalah Tante dari Wendy itu menghela nafas. Akting mu jelek, wen. Ingin sekali dirinya mengatakan hal tersebut, namun bagaimana pun keponakannya ini tidak bisa dipaksa dan berakhir lah dirinya yang pergi meninggalkan kamar gadis itu.

■ ■ 🍁 ■ ■

Lee Yerin selaku teman sekelas Wendy tidak terima ketika dirinya merasa diacuhkan.

"Woy! Ngelamun mulu si Bambank."

Wendy tersadar dari lamunannya.

"Loh, belum pesen?" tanyanya sambil memandang beberapa kedai makanan. Saat ini mereka sedang berada di kantin sekolah.

"Entar gue dibilang nggak setia kawan lagi karena nggak nungguin lo."

Wendy mengerutkan kening. "Padahal gapapa--"

"Wen..." kata Yerin lagi. Terpaksa menyela kalimat Wendy karena matanya yang tidak sengaja menangkap seseorang tengah menghampiri meja mereka. Ketika orang tersebut sampai di sana, keduanya hanya memasang wajah datar alias tanpa ekspresi.

"Gue ke kelas duluan ya, Rin."

"Gue pinjem Wendy nya sebentar."

Yerin gelagapan sebab dirinya bingung harus merespon siapa dulu. Sahabatnya sudah ancang-ancang ingin pergi dari kantin, sedangkan yang lain menatapnya penuh harap.

Berharap Yerin akan mengerti dengan situasinya.

■ ■ 🍁 ■ ■

"Nggak pake lama!" katanya dengan ketus. Dia masih kesal dengan Yerin yang malah menyuruhnya untuk mengikuti orang tadi.

Dia dengan enggan mengikuti langkah orang itu yang berhenti di rooftop sepi. Orang itu langsung menyudutkannya agar dirinya tidak bisa pergi dengan mudah.

"Kamu kenapa jadi gini sih, Wen?" suaranya terdengar frustasi. Ya. Frustasi dengan sikap Wendy yang selalu menghindar jika tidak sengaja berpapasan.

"Gini gimana, Yeol?"

Orang itu Park Chanyeol. Dia mendengus tanpa sadar.

"Kamu tahu sendiri kan, aku nggak bisa mutusin hubungan--"

"Aku tahu. Terus kenapa kamu masih nahan-nahan aku kalo gitu?!" kata gadis itu, membentak laki-laki dihadapannya dengan tangis tertahan.

Stories [ Wenyeol ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang