Happy reading
.
.
.
Wendy menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya pelan."Pak Loey, saya boleh pamit? Saya masih banyak kerjaan." katanya dengan susah payah melembutkan suara. Pengennya sih ngegas.
"Sabar. Saya tau kok keperluan mandi kamu belum kebeli."
Wendy semakin merosot kebawah. Satu kata yang mewakili perasaannya saat ini hanyalah malu.
"BAPAK!!!" hilang sudah kesabaran.
Loey terkekeh. Tangannya mengangkat kotak tersebut lalu menatap gadis didepannya. "Saya pengen, kamu yang buka kotak ini."
Oke jujur, Wendy lemah kalo di senyumin sama Bapak.
"Tapi itu kan barang penting Bapak. Saya nggak enak Pak kalo--"
"Kelamaan." Loey menaruh kotak di atas pangkuan Wendy yang dengan refleks langsung memegang kotak tersebut karena terkejut.
"Cepetan! Saya masih banyak kerjaan." Wendy menatap Loey horor. Lah, yang bikin semuanya jadi lama siapa coba?
Dengan emosi bercampur takut, Wendy membuka kotak berwarna biru itu. Saat kotak tersebut terlepas dari penutupnya, dada gadis itu tiba-tiba bergemuruh. "Ini..." dia menggantung kalimatnya. Tangannya meraih beberapa potret mesra sepasang sejoli. Potret yang diambil sebelum keduanya saling kehilangan kala itu.
"Wendy?"
Wendy menoleh dan pandangannya langsung terkunci pada mata hitam namun lembut milik Loey.
"Masih ingat aku?" tanyanya yang membuat Wendy semakin kalut.
"Eum... Saya permisi, Pak."
Loey menahan lengan gadis itu. "Aku kangen sama kamu, Wendy." ungkapnya dengan lantang membuat Wendy tercekat.
'Yaampun, pengen masuk ke sumur aja dah kalo kayak gini.'
"Kamu nggak kangen sama aku memangnya?" tanya Loey lagi, berharap.
Wendy menunduk. Kalo udah kayak gini mana bisa dia menghindar? Hampir berhasil, namun nyatanya usahanya untuk melupakan Loey selama bertahun-tahun terasa sangat sia-sia.
"Chanyeol..."
Chanyeol atau Loey, dia tersenyum lalu menarik Wendy ke pelukannya. "Ternyata kamu nggak lupa sama aku, Wen." tangannya terangkat dan mengelus kepala gadis itu dengan sayang.
Ditengah-tengah kehangatan tersebut, Wendy melepaskan diri dari pelukan Chanyeol. "Kamu putus sama Jennie?" tanyanya tiba-tiba.
Chanyeol mengerutkan kening. "Wendy, aku sama Jennie itu cuma temenan. Gak lebih."
Wendy mencibir. "Temen tapi ciuman?"
Chanyeol menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.
"Sebenernya hari itu, Jennie duluan yang nyium aku. Aku juga awalnya sih kaget--"
"Pas udah nggak kaget kamu langsung bales ciuman itu 'kan?" Wendy menyela. Mukanya udah keliatan banget nahan emosi.
Ya iyalah icemoci. Kejadian itu tuh tepat banget pas hari jadi mereka yang ke satu setengah tahun. Chanyeol ngotot banget ngerayainnya pengen sama temen-temennya yang lain. Ngenesnya, mereka bukannya makin langgeng. Wendy hampir pingsan waktu liat pacarnya ngasoy sama Jennie yang bukan lain adalah temannya juga. Setelah kejadian itu, Wendy tidak mau lagi berurusan dengan keduanya.
Chanyeol bungkam. Mau membantah pun sulit, karena ucapan Wendy memang benar adanya.
SALAH CHANYEOL SIH WAKTU ITU MAKE ACARA KHILAF SEGALA! Khilafnya berkepanjangan sampe 17 menit. Edan sekali ☺
"Udah aja deh, Pak. Saya mau moveon."
"Gak boleh." rengek Chanyeol.
"Tapi saya maunya moveon."
"Tapi aku maunya kita balikan kayak dulu."
"Ih kok kamu maksa..." runtuh sudah pertahanan seorang Wendy.
END
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories [ Wenyeol ]
Fanfiction[ FANFICTION ] Hiatus Short story yang isinya tentang Wendy & Chanyeol. Suka tinggal baca, kalo ga suka ya gak usah baca. Bakal update kalo memang lagi ada ide. © 2018 Cover by canva