Stories [ Wenyeol ]

11. OkFood

Happy reading

.

.

.

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu. Hari ulang tahun pernikahan atau enipnya Mama dan Papanya Wendy yang ke 17 tahun. Ciee langgeng.

Wendy berniat membuat kejutan untuk nanti malam. Maka dari itu, pagi buta yang masih terasa dingin ini, dia berniat ke supermarket untuk membeli keperluan sambil jalan-jalan. 

Dia berujar pelan didepan pintu kamar kedua orangtuanya.

"Ma, Pa... Wendy keluar dulu." 

Setelahnya Wendy bergegas menuruni tangga dan keluar rumah. Wendy berjalan santai di sepanjang komplek Cemara--komplek yang ia tempati. Mood-nya sedang baik mungkin, jadi Wendy berniat jalan kaki.

"Jennie kenapa kok monyong-monyong gitu?" Wendy berpapasan dengan Jennie, teman masa kecilnya. Pagi-pagi liat temen cemberut gitu kan siapa yang nggak penasaran coba...

"Gue dibaperin tukang paket." katanya.

Wendy mengernyit bingung. Mau dosa tapi takut ketawa. Gak elit banget dibaperin sama mas-mas tukang paket.

"Gimana ceritanya?"

"Yah pokoknya gitu deh. Btw, hati-hati loh, Wen. Walaupun bangsat, dia itu ganteng. Kalo nggak ganteng 'kan mana mungkin gue baper. Pengennya sih nampol, tapi kasian ntar jadi makin ganteng."

Jennie berlari masuk ke dalam rumahnya. Meninggalkan Wendy yang masih diam karena kelamaan mikir.

□ □ 🛒 □ □

Karena jarum pendek sudah menunjukkan angka 5, Wendy terpaksa membeli kue lewat OkFood saja. Tadinya sih mau bikin sendiri, tapi Mama dan Papa lagi asyik-asyikan di ruang tamu. Bisa-bisa nanti rencana kejutannya gagal, dan lagian waktunya juga nggak akan cukup.

Wendy yang sudah memegang mangkuk beserta tepung itu menaruh ke tempatnya kembali dan berlari ke kamarnya.

"Kue... Kue mana kue..." monolognya dengan mata yang terfokus pada ponsel dan jari yang bergerak naik turun menyusuri laman daftar kue-kue yang sekiranya cocok.

Beberapa menit kemudian, matanya berbinar. Wendy menjatuhkan pilihannya pada kue berwarna putih dengan hiasan krim bunga mawar berwarna putih juga. Tidak terlalu mewah namun cantik dan elegan seperti dirinya. Hmm..

| Pesanan anda akan sampai dalam beberapa menit.

Wendy menaruh ponselnya di atas nakas samping ranjang. Namun belum lewat 3 detik, ponselnya kembali bunyi.

| Neng, di mana?

| Di rumah.

| Bukan gitu. Maksud saya, posisi keberadaan kamu sekarang di mana?

| Ya di sini.

| Oh, kirain di hati saya.

Apaansi? Wendy meletakkan kembali ponselnya.