Kenyataan 3

3.2K 310 15
                                    

Happy reading

.

.

.

Cup.

Matanya membulat sempurna. Pria itu menciumnya, lebih tepatnya hanya menempel. Pria itu sepertinya masih punya rasa malu jika harus menciumnya lebih.

Chanyeol melepaskan ciuman sepihaknya setelah beberapa detik, lalu menyatukan kening keduanya.

"Wendy," katanya dan menatap gadis itu dengan sendu.

Wendy benar-benar canggung dengan situasi seperti ini. Wajah mereka sangat dekat. Dengan pelan, ia pun menimpali, "Sunbae..."

"Belum genap 24 jam kita bertemu dan kau sudah mampu membuatku seperti ini?"

Mengerutkan kening, dia mencoba mencari tahu apa yang pria itu maksud. Namun hal itu malah membuat Chanyeol menghela napas panjang. Dia memutuskan untuk tidak mengulur waktu. Dia tahu Wendy tidak dapat memahami kode-kode seperti itu.

"Apa kamu percaya mengenai cinta pada pandangan pertama?"


Wendy masih belum menjawab.

"Percayalah, pertama kali kita bertemu, aku telah menyukaimu, Wendy," katanya dengan lugas. "Jadi, mau kah kamu menjadi kekasihku?" lanjutnya dengan ekspresi penuh harap.

Tubuh Wendy semakin kaku. Kakak kelasnya ini membuat jantungnya tidak karuan. Namun entah mengapa dia mengangguk begitu saja. Dia pun sempat heran pada dirinya sendiri, mengapa dengan mudahnya ia menerima pria itu--yang bahkan baru mengenalnya beberapa jam saja.


"Terimakasih." katanya dan setelahnya, pria bertubuh tegap itu kembali mengikis jarak, menyatukan kembali tautan bibir mereka yang terpaksa ditunda.

Dia hanya memejamkan mata ketika pria tinggi itu menggerakkan bibirnya dengan lembut. Dia terlalu shock dan tidak tahu harus membalasnya seperti apa.


.

.

.

"Ini dimana, Sunbae?" tanyanya ketika Chanyeol memarkirkan mobilnya di sebuah pekarangan.

"Lihat saja nanti. "

Dia mendengus kesal namun tetap mengikuti kemana pria itu membawanya.

"Ini... sebuah rumah?" Dia mengamati pintu besar berwarna coklat keemasan yang berada di hadapannya. Tidak mendapat balasan, sebagai gantinya dia malah digiring ke dalam rumah mewah tersebut.

Cklek


"Eomma, Appa, aku pulang!" Seru Chanyeol. Ia berdiri di ambang pintu dengan tangannya yang menggenggam tangan gadisnya.

"Ah, kemari sayang!" Balas Nyonya Park yang tidak lain adalah Ibunya Chanyeol. Dia tidak melihat putranya karena sibuk menonton televisi.

"Lihatlah Eomma, Appa... aku membawa seorang gadis," Chanyeol masih berdiri di tempatnya bersama Wendy yang mendadak tidak nyaman.

"Benarkah?"

Kedua orang tua yang tadinya sibuk dengan televisi tersebut segara membalikkan badannya.

Mata kedua orang tua itu membulat sempurna. Sedangkan Wendy menegang ditempatnya. Dirinya tak kalah terkejut dari kedua orang tersebut yang kini sudah berdiri di hadapannya.

Dengan perasaan bahagia, Chanyeol tersenyum bangga.

"Tidak perlu menatapnya seperti itu. Dia memang cantik, tapi kalian harus tahu bahwa dia adalah kekasihku." katanya lalu merangkul gadisnya mesra.

"Kekasih kau bilang?" tanya sang Appa memastikan.

Chanyeol mengangguk tegas.

Tuan Park mendekat pada putranya. "dia kekasih mu?" katanya lagi, memastikan.

"Ish, kalau Appa tidak percaya, tanyakan saja langsung padanya."

Dia menoleh pada gadisnya. Namun sedetik kemudian, pria itu mengerutkan kening.

Mengapa gadisnya menangis?

Nyonya Park tidak kuasa menahan tangis. Dengan tergesa-gesa, dia mendekap gadis bernama Wendy itu.

"Sayang, kau tumbuh dengan sangat baik. "

Chanyeol tersenyum hambar dan rahangnya mengeras. Pikirannya mecoba mencerna semua kejadian yang saat ini terpampang didepannya.

"Appa..."

"Gadismu adalah Adik kandungmu, Chan! Dia Wendy Park kita!"

End

.

.

.

Maafkan kalo yang tadinya oneshoot malah jadi beberapa bagian.
Agak aneh ya endingnya?


request an 😂:
Enjie69

Stories [ Wenyeol ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang