Andara gadis manis beramabut panjang itu masig terlelap tidur,matanya terlihat membengkak. Ia menangisi berakhirnya hubungan dengan Andrean sore kemarin. Saat Dara,nama panggilan gadis itu,bertengkar dengan Rean karena hal sepele.
"Loh yang ko beliin burger,gatau apa kalo pacar sendiri lagi diet" protes dara,tangan nya meremas burger itu
"Loh ko ga hargain banget sih yang,aku antri loh beli itu" Rean yang tak terima ikut protes
"Udah ah,males! Kamu emang ga pernah ngertiin aku,kamu lebih perhatiin dia" ungkap Dara. Dia? Ya gadis yang jalan bareng dengan Rean di Mall tempo hari.
"Yaelah yang,aku kan udah jelasin dia itu sepupu aku" bela Rean,tangan nya mengacak acak rambutnya,dahinya mengkrut.
"Masa sama sepupu romantis gitu,aku liat loh yang,liat langsung" nada suara Dara naik satu oktaf.
Rean tak merespon omongan Dara barusan,dia enggan. Rean pergi beranjak dari kursinya. Sebelum dia melangkah,tangan nya tertahan
"Bayar dulu,nih burgernya. Kita putus,udah akhiri disini,aku capek" Ungkap Dara,gadis itu meninggalkan Rean sendiri.
"Dasar cewe,udah ngajak putus,makanan nya suruh gue lagi yang bayar" Rean tak mengejar Dara yang berjalan dengan sagat cepat,bukan karena tak cinta,tapi dia malas berdebat.
Lain dengan Dara,dia menunggu untuk dikejar Rean,dan dibujuk bujuk seperti biasa,tapi dia tak melakukan itu hari ini. Dara berlari menuju jalan,dia marah,mulutnya tak henti henti bergumal.
"Bener bener ya si Rean udah ga cinta gue lagi,gue ngambek sampe minta putus malah diem aja,bener kan dugaan gue berarti dia ada main ama cewe itu. Kurang ajar cewenya,dasar pelakor" Ucap dara,tangan nya tak henti henti mengepal lalu memukulkan nya ke tangan satunya. Dara memang jago beladiri,babehnya saja guru silat.
"Dih liat malah minum santai,bukannya kejar" suara Dara terdengar ketika matanya mengintip dari sela sela pohon ke kafe yang tadi dia tempati.
"Ah bodo amat,Dara lu cantik,lu pinter pasti banyak cowo yang suka sama elu,ah apa apaan si Rean,cowo manja kayak gitu dipertahanin,ganteng juga engga" ucap Dara sembari menaiki angkot.
Dara menaiki angkot bukan jurusan rumahnya,dia ingin mampir ke rumah teman nya,siska.
"Sis,sis ini gue sis" nada suara Dara terdengar diiringi dengan isakan tangisnya.
Klek,suara pintu terdengar,terlihatlah cewe bongsor yang tengah mengenakan kolor.
"Gue putus huaaa" tangis Dara terdengar begitu kencang
"Yaelah biasanya juga gitu kan,lo nangis dateng ke gue,terus ngendek beberapa jam lu senyum lagi karena balikan" ucap Siska dengan santainya sambil berjalan ke dalam rumahnya .
"Tapi kayaknya ini putus beneran deh sis,Rean ga ngejar gue tadi,kan biasanya dia kejar gue dulu,terus..." ucapannya Dara terpotong oleh Siska
"Terus lu tetep mau ngajak putus dan lu tinggalin Rean,lu dateng ke gue,lu nangis,terus Rean mohon mohon,baikan lagi dan happy tamaat deh drama lu. Gue udah apal jalan cerita lu. Udah mau minum kaga?" ah siska menambah bete Dara,dia semakin merajuk tapi siska sudah kebal dengan Dara
"Tapi sis sekarang dia ga nyamperin gue,dia malah enak enakan minum,gue mau minum jus mangga"
" Rean juga manusia Ra,dia bakalan cape juga,lu pikir dia Tuhan apa yang ga punya rasa cape,kalo lo gitu terus Rean juga bakakan bosen,dan kata lu dia jalan sama cewe lain,nah mungkin itu suatu tanda kalo dia udah males sama lu" Ujar siska tepat di depan kulkas,matanya mencari sesuatu yang diinginkan sahabatnya itu
"Jus mangga nya kaga ada,gue lupa,adanya air putih,nih" tangan Siska menyodorkan gelas kepada Dara. Dara cemberut.
"Udah jangan cemberut napa. Gini loh Ra,kalo emang Rean masih suka sayang sama lo,dia mungkin bakal perjuangin lo lagi,tapi kalo engga mungkin Rean udah cape sama sikap lo"
Dara mencerna apa yang Siska katakan,dia menyadari kalau dia memang sudah keterlaluan sama Rean,tapi Dara masih sangat menyayangi Rean,dia cowok pertama yang bisa luluhin hatinya dan hati babehnya. Tangisnya semakin menjadi jadi,ketika dia buka smartphone nya,disana terpampang foto Dara dengan Rean yang di ambil belum jauh hari.
"Gue nyesel deh tadi bilang putus sam Rean. Gimana dong sis,gue ga mau pisah sama Rean" rengek gadis berambut panjang,dia meremas remas baju Siska.
"Udah lo kan cantik,banyak yang mau sama lo. Lagian semenjak lo pacaran sama si Rean lo jadi ceneng gini. Mana Andara Hussen anaknya babeh Hussen yang gue kenal" ucap Siska sembari menggoyang goyangkan mungil Dara.
Dara tersenyum tipis,dia tertawa "haha bener kata lu. Gue bakal lupain Rean" ucapnya antusias. Siska yang melihat ke antusiasan Dara ikut tersenyum gusar.
"Tapi nanti chat gue sepi dong,huaa gimana ini. Rean sayang. Gimana Sis kayaknya aku gabisa hidup tanpa Rean" belum satu menit Dara antusias akan move on dari Rean,dia sudah menangis lagi
"Tu kan kumat ah" celetuk Siska yang nampak nya sudah enggan mendengarkan. Dia menyalkan tv nya dan berbaring dikasur palembangnya.
"Gue pulang, sorry kalo gue ganggu waktu lo" ujara Dara pamitan,tangan nya menyeka air mata yang sedari tadi tak berhenti keluar. Siska hanya berdehem"hm".
Dara pulang dengan perasaan tak karuan,dia berharap jika dia membuka pintu ini sudah ada Rean menunggu,tapi..
"Ah gue bodoh ya,gue terlalu ngarep Rean datang kesini lalu minta maaf sama gue" tangan nya kembali mengusap air matanya,Dara tersenyum agar orang yang melihatnya tak hawatir,apalagi babehnya .
Tanpa di sadari oleh Dara,ternyata ada yang memperhatikan nya dari bangunan yang hanya terhalang beberapa rumah.Hayo siapa yang ngintiip loh Dar:o

KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN
Romance"Kalo masih sayang kenapa ninggalin, kan sayang sekarang udah jadi mantan" ~ Andrean. . . . . . . . . . . . . . . . . . Tinggalkan jejak yaa,karena kalian semangat neng buat lanjutin si 'Mantan' ini ^^