Suka Niko?

467 17 2
                                    

Seperti dunia milik berdua. Itu yang dirasakan Rean dan Ara yang kini masih berdiri depan tiang bendera. Mata yang saling menatap, mengacuhkan beberapa siswa yang mulai kepanasan, kepanasan akan matahari yang menyorot begitu terik, serta kepanasan akan tingkah dua insan ini. Begitu pula pa satpam yang sedari tadi menggelengkan kepalanya, menatap heran dan terkadang tertawa kecil ketika melihat mereka.

Rean kali ini melakukan aksinya, dia membuka tas dan merogoh rogohnya. Tangannya mengeluarkan benda berbentuk seperti tabung bermotifkan bunga.

"Mau ngapain?" Tanya Ara saat matanya menangkap kejadian itu.

"Biar gak panas." Jawab Rean yang kini membuka lipatan payung yang baru saja ia buka.

Dia memayungkannya.

"Ara gak di ajak?"

"Panas nih." Cemberut Ara.

Rean memandang nakal Ara.

"Sini deketan."

"Payung nya kan kecil." Ujar Rean.

"Maluuuu." Ucap Ara pelan.

"Kenapa malu?" Tanya Rean yang kini asik mengipasi dirinya dengan kipas kenang kenangan dari hajatan tetangganya tempo hari.

"Itu diliatin sama adek kelas samping kamu, terus pak satpam juga liatin."

Rean menoleh ke arah samping, memang benar beberapa adik kelas disampingnya memandangi dirinya aneh.

"Mau ngikut?" Tanya Rean pada adik kelas itu.
Sontak pertanyaan itu berhasil membuat siswa itu terpelanjat kaget.

"Julian Aldrin Pasha" Rean membaca nama anak itu.

"Iya kenapa?" Tanyanya.

"Mau ngikut?"

"Dari tadi liatin aja sih." Sambung nya dengan tatapan mengejek.

Adik kelas yang malang, itu mungkin kata yang pas untuk dia. Bagaimana tidak dihukum karena kesiangan dan juga, terjebak bersama dua insan yang kini tengah memadu kasih. Bucin.

Ara mengedarkan pandangannya, matanya terfokus pada satu titik. Niko, titik yang kini tengah dilihat Ara dari kejauhan. Benar benar sempurna. Namun mengapa dia lebih memilih Ryan dan menolak lelaki itu berulang kali. Rasa bersalah menghantuinya, dia yang memohon pada Niko untuk balas dendam pada Rean tapi apa sekarang, dia malah kembali bersama Rean.

"Udah mulai suka sama Niko?" Cetus Rean, matanya menggambarkan kekesalan.

Jeda...

Dea tak merespon pertanyaan Rean, dia kini menunduk.

"Rean nanya loh, malah dicuekin." Ucap Rean kesal. Dia menurunkan payung yang sedari tadi dia pegang.

"Ishh... Kenapa diturunin sih, kan panas." Protes Ara.

"Biar kamu tau, segimana panasnya hati aku." Jawab Rean.

Dea terkekeh geli ketika mendengar jawaban dari Rean.

"Kenapa ketawa? Perasaan gaada yang lucu!" Tegas Rean yang kini menjaga jarak. Dia menarik Julian ,adik kelas yang malang itu ketengah tengah diantara mereka, menjadi palang dari pertikaian kali ini.

"Ooh..."

"Jadi mau deketin aku sama adek kelas ganteng ini."

"Yaudah!!" Ucap Ara menyindir, dia langsung menggandeng tangan Julian. Lidahnya dia keluarkan pertanda mengejek Rean yang kini memelototi nya tajam.

"Lepasin gak!" Perintah Rean.

"Gamau!" Ucap Julian ikut ikutan.

Ara tertawa terbahak bahak, dia sampai melupakan hukuman yang sedang mereka jalani.

"Minggir Lo!" Usir Rean pada Julian.

Mulut adik kelas itu tak henti komat kamit, dia kesal dengan tingkah Rean.

"Jadi..."

"Jawab pertanyaan Rean..."

"Udah mulai suka Niko?" Tanya Rean lagi.

Ara menggeleng. Dia menatap Rean lekat.

"Ara cuman ngerasa bersalah aja..."

"Dia udah baik banget sama Ara, mau bantuin Ara buat panas panasin Rean. Tapi Ara belum bisa bales dia, Ara gak tau caranya harus gimana." Keluh Ara.

Rean mengangguk.

"Lagian kenapa pake acara manas manasin Rean sih." Ejek Rean, berusaha mencairkan suasana.

"Rean duluan kan!!" Bela Ara.

Mereka tertawa sembari saling menatap.

"KALIAN DARI TADI SAYA PERHATIKAN MENGOBROL SAJA!!!"

"MAU SAYA TAMBAH HUKUMANNYA?!" Teriak satpam sekolah yang sedari tadi kesal melihat dua insan ini.



Kalo ada salah nama Ara jadi Dea ataupun Rean jadi Ryan, neng author minta maaf. Suka belibet abisnya:(( nyesel ngasih nama mereka hampir samaan...

Dan kasih tau kesalahan author ada disebelah mana, biar author segera revisi...

Arigatou...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang