Selepas pertikaian yang terjadi antara dua pasangan yang baru saja putus. Dara,gadis SMA itu kini sedang menyapu,tugas hukumannya belum selesai padahal sudah pukul 9. Tak ada toleran dari guru disini. Raut muka Dara kusut,dia sedih sekaligus kesal pada Rean,mantan pacarnya.
"Kenapa sih gue harus ketemu sama dia" gerutunya,matanya terpejam,lalu turunlah air dari matanya. Dia menangis.
Siska yang melihatnya segera naik dari permukaan kolam,bajunya kotor,tangannya mencoba membersihkannya.
"Lo kenapa beweh lagi?" tanya Siska tiba tiba.
Dara menengok dan segera menghapus air matanya,dia tersenyum.
"Gapapa sis,gue kelilipan debu nih" jawabnya,matanya tak memandag siska,dia tetap melanjutnya aktivitasny.
"Huh" Siska membuang nafas kasarnya "ini ko guru tega banget ya,panas nih." ujar siska mengalihkan pembicaraan.
Dara tak merespon. Siska hanya menepuk pundak Dara. Gadis mungil itu terkerejap.
Teriakan salah satu anggota osis barusan berhasil membuat siswa yang dihukum bersorak,mereka lega karena tugasnya telah selsai.
"Gimana nih baju gue kotor gini,mau masuk kelas gimana coba" kesal Siska kepada Anne,tetangga kelas.
"Rambut gue bau sampah,oeek" ujar anne, "eh kenapa si Dara ko diem aja dari tadi?" lanjutnya.
Siska melihat ke arah Dara berada.
"Ra kesini" teriak anne
Dara menghampiri mereka berdua.
"Pokonya gue udah putusin,gue gabakalan nangis gara gara cowo yang ga pernah hargain gue. Gue benci." ujar Dara saat sudah bersama Anne dan Siska
"Udah lah si Rean tuh ber*ngs*k,gila aja dia. Gue udah denger ceritanya dari Siska. Jadi mending lo gausah kenal lagi sama Rean" Anne menasehati Dara dengan penuh semangat.
Anne memang membenci Rean,sudah lama. Kejadian dikala SMP membuat Anne membenci Rean.
"Nyesel gue nangisin dia,cih" Dara berdecih,ludahnya tak sengaja keluar dari mulut nya,dan mengenai tangan Niko yang sedari tadi diam diam menguping.
"Dih najis,tangan gue kena ludah lu Ra" protes Niko seraya mengusap ngusapnyanya ke rok Dara.
Melihat itu Dara langsung sewot dan mengeluarkan jurus silatnya. Buk,satu pukan mendarat tepat di dagu Niko.
"Aw" teriak Niko,tangannya menahan tangan Dara yang hendak memukulnya lagi. "Lu gila ya,sama gilanya sama mantan lo. Nih cium,tangan gue bau jigong lo" kesal Niko "tapi gapapa,bau ini sedap,karena ini ludah lo hehe" sambungnya,sambil kergi meninggakan Dara,Siska, dan Anne,tangannya tetap dihirup hirup oleh hidung mancungnya Niko. Siska bergidik
"Si Niko udah stress Ra" ucap Siska,raut mukanya seakan akan Niko itu menakutkan. Anne cekikikan"awas ludah lo ntar dijadiin bahan pelet ra" godanya.Sementara itu disuatu ruangan berbentuk persegi,didalamnya terdapat manusia yang sedang menggigiti pulpen milik teman sebangkunya.
"Andrean,kalo lo butuh cemilan jangan gigitin pulpen orang bego. Idih jiji,pulpen lo buat gue,kita tukeran" Ucap Edo,laki laku blasteran turki-indonesia itu tampak jiji melihat pulpennya digigit oleh teman sebangkunya.
"Gue pusing Do,Ara kayaknya udah bener bener benci gue" keluhnya,dahinya ia tempelkan dimeja penuh coretan
"Gue masih sayang sama Ara,tapi disisi lain gue udah cape sama sikap dia. Dia ga pernah haragain gue." sambungnya
Edo menepuk pundak temannya "terus maksud lo bawa dia kenapa?" tanya Edo,jari telunjuknya menunjuk,wanita yang duduk dipojok belakang. Rean melihat ke arah jari telunjuk Edo.
"Dia sepupu gue" ujar Rean,ia memalingkan wajahnya kembali.
Edo tersenyum
"Lo temen gue dari kecil yan,gue tau kalo lo lagi boong" ujar Edo,matanya masih memandang wanita itu.
"Dia sepupu gue,dari ibu tiri gue,bokap gue kawin lagi" jelas Rean. Edo mengangguk paham,tangan nya menepuk bahu Rean. Kosong rasanya sisi Rean,Edo pergi.
Rean mengadahkan kepalanya ketika seseorang memanggil namanya
"Rean,maafin gue. Gara gara gue lo jadi gini" ucap wanita yang kini duduk di bangku depan Rean.
"Hm" Rean hanya berdehem,bibirnya tersungging manis.
"Ga usah difikirin yang" Ucap Rean,ia menenggelamkan kembali kepalanya diantara dua tangannya.
Andara Hussen,dia sedang berada dikantin sekarang,belum memasuki waktu istirahat sebenarnya. Dia membolos dipelajaran Bu Mus,gulu killer disekolah. Dia takut sebenarnya,tapi Siska memohon padanya untuk menemaninya,karena bajunya kotor. Beberapa siswa terkadang mentap kami saat mereka akan ke kantin,seolah olah mereka memikirkan bahwa mereka anak nakal.
"Ra" saut seorang siswa berbadan tegap
Dara menengok ke arah sumber suara,"Edo Ra,mau ngapain ya" bisik Siska.
Edo menghampiri dua siswa yang sedang bolos pelajaran.
"Ko ga masuk kelas,tadi aku liat Bu Mus masuk" ujar Edo sambil duduk bergabung. Dara memalingkan wajah dari Edo,tak memandangnya sama sekali.
"Lo sendirinya ngapain ke sini,bukannya ada Pa Andre" ujar Dara
"Udah keluar,cuma ngasih tugas doang"
"Yuhuuu,berarti ke kelas kita ga masuk doong" teriak Siska kegirangan.
Edo tertawa,lalu mengacak ngacak rambut si bongsor.
"Lo lucu sis. Oh iya Ra aku kesini karena si Rean cemberut aja" Edo menjelaskan.
Dara hanya mengangguk. Tak ada perbincangan diantara mereka bertiga.
"Gue ke wc dulu" Dara bersuara,sebenarnya dua tidak sedang ingin buang air,tapi entah kenapa rasanya ingin ke wc. Mungkin karena jalan menuju wc siswi melewati kelas dia.
"Iya gapapa yang" suara itu terdengar ketika Dara melewati kelas itu,kelas XII IPA 3.
Mendengar orang itu berbicara membuat Dara mengepalkan jarinya.
"Sialan" gerutu dara saat dia melihat Rean dengan cewenya berhadap hadapan.
"Jangan nangis,percuma Ra. Buang buang tenaga doang" ucap Dara pada dirinya sendiri
Ketika dia menggerutui diri sendiri,dengan tak sadat Rean sudah ada sampingnya. Dia tersenyum
"Gausah ngasih senyum palsu lo,gue udah tau kebusukan lo. Gue benci sama lo,gue nyesel pernah sayang sama lo!" nada suara Dara naik satu oktaf,sehingga si "yang" keluar.
"Cewe baru lo nyamperin,haha" ringis Dara
"Gue udah jelasin dia sepupu gue" bentak Rean yang sedari tadi menahan amarahnya.
"Tereserah lo mau bilang apa,gue ga percaya sama lo. Makasih buat dua taun lebih 4 bulan ini,makasih udah ngasih luka" teriak dara tepat di depan muka Rean,dan 'plak',Dara menampar Rean. Ia tersenyum sini,lalu meninggalkan Rean dan cewenya.
Rean terdiam saat tangan yang dulu selalu membelainya sekarang menamparnya.
Dara yang sedang menahan marah berjalan begitu cepat,hingga ia tak sadar akan adanya anak tangga. Dan ia terguling jatuh disana,tetapi untng ada laki laki yang melihat ia terjatuh segera menolongnya.Alamak yang nolong siapa niiih?
Di promisikan kepada teman temannya ya mohon bantuannya:*
Makasih{}

KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN
Romantik"Kalo masih sayang kenapa ninggalin, kan sayang sekarang udah jadi mantan" ~ Andrean. . . . . . . . . . . . . . . . . . Tinggalkan jejak yaa,karena kalian semangat neng buat lanjutin si 'Mantan' ini ^^