Ketika sakit hati datang menghampiri, bukan bah dukun yang beraksi. Tapi orang ketiga yang beraksi.:v * Seperti biasa di hari libur Ara beres beres rumah, membantu babeh lebih tepatnya. Wajahnya menggambarkan kegembiraan, musik yang ia dengarkan membuat ia semangkin semangat.
"Cinta satu malam, oh indahnya cinta satu malam buat ku melayang, walau satu malam akan slalu terkenang selama lamanya" *hayo siapa yang baca sambil nyanyi:v, Suara sumbang Ara terdengar sangat menusuk gendang telinga babeh.
"Berisik ah neng,galau galau aja kaga usah ngerusak telinga babeh"
Sontak Ara terdiam,bibirnya maju.
"Ah babeh mah gimana sih,Ara kan bakal jadi penerusnya Lisa black pink" Celetuk Ara dengan PD nya. Babeh menggeleng gelengkan kepalanya merelakan gendang telinganya menerima nyanyian Ara. Ara memang buta nada,dulu waktu SMP Ara pernah jadi korban bullying oleh teman sekolahnya. **
Kring kring kring... Suara telfon rumah memenuhi ruangan sempit itu,Ara yang baru saja duduk mengistirahatkan badannya,langsung terbangun kesal.
"Siapa sih baru aja duduk gue tuh"
"Haloo.." suara seorang perempuan terdengar dari seberang telfon. Hening tak ada jawaban dari Ara,dia berusaha mengingat ingat suara siapa ini.
"Siapa ya?" Tanya Ara "Sialan lupa sama suara gue" Suaranya cempreng dibuat buat,sampai membuat Ara jijik mendengar nya.
"Lupa" singkatnya "Anne beb Anne " Ara menganga heran
"Suara Lo kenapa, kaya kucing kejepet pintu" jeda "eh kaya Tante Kun Kun lagi nangis" celetuk Ara Terdengar dari seberang sana suara eluhan nafas.
"Udah ah lupain,jadi kapan mulainya rencana kita?" " Maksud Lo?" Ara terheran " Ooo my God Lo lupa apa pura pura lupa sih Ra,itu loh rencana balas dendam sama si rean" jelas Anne "Oh" jawab Ara malas "Gimana sih niat kaga balas dendam nya,oh iya tadi gue liat si Rean sama ceweknya di cfd,ntar gue kirim papnya lewat Niko. Gue tunggu kapan tanggal mainnya bye"
Lagi dan lagi,Ara panas mendengar ucapan Anne barusan. Rahangnya mengeras. Tak lama kemudian Ara mendapat pesan dari Niko
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sialan" ucap Ara sambil melihat foto itu.
**
Sorak Sorai dan tepuk tangan terdengar sangat jelas disini, puluhan orang mengerumuni suatu atraksi.
"Seru ya" ucap gadis mungil disamping Rean.
Rean mengangguk
"Kapan kapan kesini lagi yu"Lanjutnya.
Tak ada jawaban,Rean fokus menonton atraksi sepeda. Gadis itu tersenyum sendu,matanya masih memandangi sepupunya.
"Liat tuh atraksi,jangan liatin gue" ucap Rean cuek,pandangannya masih lurus ke depan.
Sontak gadis mungil itu memalingkan wajahnya malu.
Teriknya matahari pagi ini berhasil membuat wajah rean berkeringat.
"Yang,mau kemana?" Tanya Rean pada friyang yang berlari menjauh. Pertanyaannya tak digubris. Rean meneduh lalu duduk dibawah tangga jalan.
Dalam situasi seperti ini Rean tak bisa berbuat apa-apa, Friyang adalah sepupu nya, dia yatim piatu. Orang tuanya menitipkan Friyang pada mamih Rean,Tante Dahlia.
"Ko bengong yan?" Tanya Friyang Rean tersadar,dia tersenyum gusar. "Udah lap in nya?" Friyang mengangguk, bibir nya tetap ia sungging kan
Dalam situasi ini pula Rean tak tahu masalah apa yang akan menimpanya,jika terus bersama Friyang .
"Pulang yu panas" ajak Rean sembari menarik tangan sepupunya itu.
Tbc Duh suka ga enak ya kalo dalam posisi bang ean:( Panas gitu minumnya es kelapa enak tuh🤤
Hwaiting readers. Tetap semangatin Eneng biar semangat lanjutin si 'mantan' ini. Tinggalkan jejak yaaa. Jejak?jejak apa?
Ya jejak vote,comment. Kalo bisa share wkwk:v
Makasih:* Mon maaf masih amatiran kalo monoton:( Sekali lagi makasiih:*
