Annoying Boy

lima

Happy Reading🌻

~~

"—terima kasih atas dukungan dari semua orang yang sudah mempercayakan saya sebagai ketua OSIS, saya akan bekerja keras untuk membantu menyukseskan kegiatan di sekolah ini dan bertanggung jawab sampai di akhir masa jabatan saya yang tentunya dibantu oleh rekan-rekan pengurus OSIS lainnya." 

Pidato dari Jungkook ditutup dan diikuti dengan tepuk tangan heboh yang berasal dari siswa siswi dan juga para guru SMA Merdeka. Jungkook turun dari podium dan berjalan menuju tempat duduk bagian pengurus OSIS yang baru.

"gimana pidato gue?" tanya Jungkook kepada perempuan yang duduk di sebelahnya. perempuan yang ditanya menoleh dan menatapnya dengan tatapan jengah.

"biasa aja."

"jangan ngambek terus dong." goda Jungkook sambil noel dagu perempuan tersebut.

Perempuan yang duduk disebelah jungkook adalah Rose. Iya, dia emang bukan anak OSIS awalnya. kejadian kemarin saat Jungkook meminta id line Rose adalah awal dari semuanya. Saat pelajaran Bahasa Inggris kemarin Jungkook izin keluar kelas, dan Jungkook langsung pergi ke ruangan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan sekaligus ruangan tantenya yang menjadi pembina OSIS.

flashback
"tante, Jungkook boleh rekrut anak baru ga buat osis?" tanya Jungkook saat dia baru saja duduk dikursi depan tantenya.

"loh emang kekurangan atau ada yang mengundurkan diri?" tanya Bu Titian.

"gak kurang sih, tapi Jungkook ngerasa kurang kalo gak ada Rose." jawab Jungkook kelewat polos membuat tantenya mengelengkan kepalanya. tidak mengerti dengan jalan pikiran keponakannya itu.

"kamu tuh ada ada aja alesannya. jadi kamu mau rekrut Roseanne Oselyn itu? dia anak baru kam ya?"

"hehe, iya anak baru. bisa kan tante. plis dong tante."

"yaudah deh, boleh boleh."

"tapi tante yang bilang ke Rose, ya, kalo Jungkook yang bilang kayaknya dia bakal marah marah."

"Jungkook, masa tante harus maksa Rose kalo Rose gak mau gimana?"

"bilang aja kekurangan anggota, tante, plis" ucap Jungkook. kali ini ia mengeluarkan jurus puppy eye nya, berharap tantenya itu akan mengiyakan permintaannya satu lagi.

"oke, nanti pulang sekolah tante bakalan coba ngomong sama Rose." setelah jawaban dari Titian, Jungkook langsung menuju kembali ke kelasnya.
flashback off.

rose pov.
Dan disinilah Rose, dia sudah menolak saat Bu Titian mengatakan itu, tapi Bu Titian tetep maksa dengan alasan kalo OSIS kekurangan anggota. akhirnya Rose tidak bisa menolaknya.
awalnya Rose gak tau kalo ini emang rencana Jungkook, tapi waktu dia cerita ke temen-temennya dia baru tau kalo Bu Titian itu adalah tantenya Jungkook, bisa jadi Jungkook yang maksa maksa Rose agar masuk OSIS.
Dan jabatan yang dipegang rose tidak tanggung tanggung yaitu sekretaris OSIS. ya walaupun bukan sekretaris umum OSIS tapi tetep aja tugas Rose bakal berat.

'cowo ini nyebelin banget, fix benci banget sama dia' batin Rose saat memperhatikan Jungkook yang sedang berpidato.

Jungkook menyelesaikan pidatonya dan diikuti tepuk tangan dari yang lainnya

'yang tepuk tangan pasti fansnya si Jungkook, ewh' batin Rose lagi sambil memutar bola matanya.

"gimana pidato gue?" Jungkook duduk disebelah gue, dan gue noleh ke arah dia waktu denger suaranya.

"biasa aja." kata gue dan langsung malingin muka

"jangan ngambek terus dong." kata dia sambil noel dagu gue, pengen rasanya gue potong aja itu jarinya. tapi bisa bisa gue dicap cewe bar bar, dan bisa bisa gue di teror sama ciwi ciwi menye nya si Jungkook yang banyaknya se RT. pusing gue.

Acara penyerahan jabatan dan pelantikan selesai, gue lega banget. pas gue mau nyamperin Chaeyeon yang ada dikursi jajaran OSIS paling belakang, Jungkook tiba tiba narik tangan gue dan bikin gue ngadep ke dia.

"apaan sih, gausah pegang-pegang." gue langsung nepis tangan dia yang ada di tangan gue.

"pulang sekolah kita rapat perdana, lo harus hadir karena lo pengurus inti." kata Jungkook, dia natep gue tajem banget sampe gue buang muka karena gak berani tatap balik.

"iya gue tau." gue langsung pergi nyamperin Chaeyeon dan langsung ke kantin.

.
.
.
.
ayo hargai karya tulis org dengan cara pencet bintang!
redrrosies