tigapuluh

2.5K 284 34
                                    

Happy Reading🌻

~~

Rose mengetuk-ngetukkan ujung sepatunya pada ubin lantai, menunggu Hyunbin yang tadi izin untuk pergi ke toilet. merasa bosan dengan ponselnya yang hanya berdenting karena pemberitahuan pesan masuk dari grup kelas dan grup teman temannya tanpa ada pesan masuk dari Jungkook.

Ia mengunci ponselnya, memasukan pada sling bag dan mengedarkan pandangan mencari sesuatu yang menarik agar tidak terlalu bosan. lalu matanya terhenti pada sebuah store yang berasal dari jepang tersebut. ingin masuk dan melihat lihat tapi kasihan juga jika nanti Hyunbin mencarinya.

Rose masih memfokuskan matanya melihat benda benda yang terlihat dari luar store. sampai matanya terhenti pada seorang lelaki yang baru saja keluar dari toko yang ada disebelah. dahi Rose semakin mengerut saat melihat siapa orang yang bersama lelaki itu.

ajaibnya lelaki yang ternyata adalah Jungkook itu juga menoleh kearah Rose, membuat mereka sekarang saling menatap. terlihat raut mukanya berubah menjadi tidak bisa terbaca oleh Rose. mengalihkan pandangannya pada gadis yang ada disebelah Jungkook lalu kembali menatap Jungkook.

kenapa tiba tiba sesek gini? batin Rose.

sadar Jungkook berjalan kearahnya dan meninggalkan gadis itu, Rose berdiri dan mengambil langkah juga, mendekat kepada Jungkook. saat sudah berhadapan entah kenapa hati Rose merasa lebih sakit saat menatap wajah Jungkook.

"Rose—" Jungkook membuk suara namun langsung dipotong dengan pertanyaan Rose.

"siapa?" pandangannya kembali kepada gadis yang tidak terlalu jauh berdiri dibelakang Jungkook. terlihat gadis itu memalingkan kepalanya menghindari tatapan Rose.

"ceritanya panjang." ucapan Jungkook sontak membuat pandangan Rose berpindah kepada orang dihadapannya. mengernyit tidak paham.

"ceritain aja." nada suara yang Rose keluarkan tidak familiar dengan indra pendengaran Jungkook, saking jarangnya Rose seserius dan sedingin seperti saat ini.

"dia deket sama aku dari kecil, tetangga dirumah aku yang dulu. deket sama hampir semua keluarga aku. dan beberapa hari kemarin nenek ngajak dia kerumah, tiba tiba nyampein rencananya buat jodohin aku sama Nayeon. namanya Nayeon."

mata Rose memanas, tidak berani berkedip takut air mata yang sudah tergenang jatuh. matanya menatap dalam mata Jungkook mencari kebohongan yang Rose harapkan, namun harapannya itu seketika menguap saat ternyata Rose tidak mendapatkan kebohongan itu dimata Jungkook. memandang kembali gadis yang sekarang berjalan mendekat kearahnya.

"tapi kita sama sama nolak perjodohan itu, Rose. tenang, aku bakal sebisa mungkin buat nolak." kalimat penenang yang dikeluarkan oleh Jungkook tidak ampuh sama sekali untuk Rose.

tepat saat gadis bernama Nayeon itu sudah berdiri disamping jungkook, ia berkata. "sorry kalo bikin semuanya jadi lebih rumit. gue juga gak terima sama rencana ini. tapi biasanya keputusan dari kita gak ngaruh sama keputusan nenek."

Rose menatap kembali mata Jungkook. menghantarkan rasa kecewa yang ia rasakan sekarang melalui tatapan matanya yang dalam. namun beberapa detik langsung ia putus dan beralih menatap Nayeon saat sudah memutuskan masalah yang baru saja ia pikirkan. pilihan mana yang harus Rose ambil.

"kalo memang kalian bisa nolak dan bikin nenek Jungkook batalin perjodohannya, bagus masih ada kesempatan buat cari pasangan masing masing. tapi maaf, aku juga gak bisa ngebiarin diri aku jadi salah satu alesan Jungkook jadi pembangkang ke orang tua."

Jungkook sontak meraih pergelangan tangan Rose, meminta perhatian karena ia sama sekali tidak mengerti ucapan Rose. ralat. iya tidak ingin mengerti sekalipun kalimat apa yang Rose ucapkan tadi.

"maksud kamu apa sih?" Rose menatap kembali Jungkook dan berusaha melepaskan genggaman Jungkook walaupun nihil hasilnya.

"kita udahan. masalah tentang restu keluarga terlalu berat, Kook. lagian kamu gak kasih aku kesempatan untuk tau lebih awal, biar aku bisa ngebuktiin ke nenek kamu kalo aku pantes jadi pasangan kamu." Rose menghela napas dan agak sedikit meringis merasakan genggaman Jungkook pada pergelangan tangannya menguat.

"sekali lagi, aku gak mau kamu jadi pembangkang ke orang tua cuman gara gara mau mertahanin aku." lanjut Rose. air matanya lolos, tidak tahan jika harus ia bendung lebih lama lagi.

"Rose—."

"hey. Rose? why are you crying? what's wrong?" Ucapan Jungkook terpotong karena kedatangan Hyunbin sekaligus perlakuannya kepada Rose—langsung mendekap Rose saat mengetahui ia nangis.

tatapan Hyunbin beralih pada genggaman Jungkook pada pergelangan rose. "hey! what did you do to my girl, dude?" Hyunbin melepaskan pelukan pada Rose dan maju selangkah, memaksa genggaman pada Rose terlepas lalu menatap Jungkook yang masih menatap Rose meminta penjelasan.

Rose menahan pergerakan Hyunbin yang sudah siap kapan saja untuk melayangkan bogemannya pada Jungkook. menarik dengan keras agar Hyunbin kembali mundur.

"Hyunbin stop!" intonasi Rose agak sedikit meninggi dengan sisa tangisnya. merasakan ada aura salah paham yang ada diantara mereka karena perkataan Hyunbin tadi.

"oke kalo itu mau kamu, aku ngikut. lagian kayaknya emang ada alesan lain yang bikin kamu mau udahan dan gak mau berjuang bareng aku."

mata Rose membola, terkejut dengan kesimpulan yang Jungkook ambil. ingin menyanggah tetapi Jungkook sudah berbalik arah dan berjalan sambil menarik paksa Nayeon, ingin menyusul namun Hyunbin menahannya karena walaupun ia tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Rose dengan Jungkook, namun ia mengerti bahwa ini hal yang agak sensitif.

Rose masih menatap punggung Jungkook yang menjauh juga Nayeon yang beberapa kali menoleh kebelakang menatap dengan raut bersalah dan merasa tidak enak kepada Rose.





end.




ada extra chapt ya di next part
.
.
.
.
redrr0ses🥀

Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang