tujuhbelas

2.9K 408 13
                                    

Happy Reading🌻

~~

"muka lo kusut banget anjing kayak kolornya si June, gak pernah disetrika." lamunan Jungkook tersadar karena toyoran Mingyu dibahunya. melihat orang satu meja dengannya yang memfokuskan diri melihat Jungkook membuat ia salah tingkah.

"apaan liatin gue?" tanya Jungkook sedikit songong untuk menutupi rasa malunya.

"lo tuh yang kenapa daritadi kita ajak ngobrol diem aja, nahan boker atau gimana?" sarkas Jaehyun yang duduk didepan Jungkook.

"halah paling juga mikirin si Rose. gue tau Rose lagi ngehindarin lo kan?" tebak June tepat sasaran sebelum menegak kopi panasnya. Jungkook hanya diam tidak menanggapi, lebih tepatnya tidak tau harus mengelak atau mengiyakan. "keliatan banget tuh si Rose lagi ngehindarin lo. lo apain si Rose emang?" tanya June lagi.

"lo gak sembarang nyosor tuh anak kan?" tanya Mingyu penasaran yang dibalas gelengan Jungkook. "enggaklah, pacaran aja ngga mana berani gue tiba tiba nyosor."

"halah biasanya juga gitu. eh bisa jadi dia diteror sama degem lo Kook, degem lo kan banyak." Jungkook mengerutkan keningnya. degem Jungkook yang mana yang berani kayak gitu? degem degemnya Jungkook kan baik baik semua ga ada yang centil pikir Jungkook. lagian dia udah gak pernah komunikasi lagi sama degem degemnya setelah memutuskan untuk mengejar Rose.

"gue gak milih degem yang centil jadi kagak mungkin berani."

"jangan terlalu dipaksalah cewe kayak Rose mah, beda soalnya gak kaya yang lain." saran Jaehyun dan berdiri dari duduknya, mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya. "nih gue bayarin, gue duluan ada urusan."

*

Jaehyun sekarang ada di grocery, menggantikan mamahnya yang sedang diluar kota untuk belanja bulanan. Jaehyun menyusuri rak buah potong dan mengambil beberapa lalu ia simpan ditrolley yang ia bawa. saat berjalan kembali seorang gadis menabrak trolley yang ia bawa dari arah kanan karena terlalu fokus pada ponsel yang ada ditangannya.

"awh, anjir kaki gue." Jaehyun reflek mendekat dan menanyakan apakah baik baik saja atau bagaimana. saat Jaehyun melihat wajahnya.

"Rose?" yang dipanggil mengangkat kepalanya. benar saja kalau itu Rose. Rose memukul lengan Jaehyun berkali kali.

"Jae sakit tau ih perih kaki gue." Jaehyun menangkap tangan Rose agar tidak terus memukul lengannya karna lumayan juga tenaganya. Jaehyun beralih melihat kaki Rose yang beralaskan sendal jepit itu. ujung jempolnya berdarah lumayan banyak, pantas Rose kesakitan.

"berdarah tuh jempol lo. mangkanya kalo jalan yang diliat jalan bukan hp." Jaehyun membantu Rose untuk berdiri dan mengambil beberapa barang yang jatuh. "lo kesini pake apa?" tanya Jaehyun.

"pake ojol." jawab Rose masih dengan sedikit ringisan.

"gue anter sampe rumah. lo mau beli apa lagi?" Rose sedikit mengingat ingat lagi barang yang ingin dibelinya tadi. "udah kayanya segini doang."

"yaudah ayok gue juga udah selesai." mereka berjalan ke kasir dengan Jaehyun mendorong trolley dan memapah Rose sedangkan keranjang yang Rose bawa disimpan di troley Jaehyun.

setelah membayar dikasir, mereka keluar dan menuju parkiran. masih seperti tadi, Rose dipapah oleh Jaehyun sampai mobil.

"kita ke apotek dulu bersihin luka lo." ucap Jaehyun yang diangguki oleh Rose.

tidak jauh dari grocery, mereka berhenti disalah satu apotek yang ada dipinggir jalan. Jaehyun membantu Rose keluar dari mobil dan mendudukannya dikursi yang ada didepan apotek tersebut sedangkan Jaehyun masuk kedalam untuk membeli obat merah, alkohol dan yang lainnya.

tidak lama, akhirnya Jaehyun keluar dan duduk disamping Rose. "lo bisakan ngebersihinnya?" tanya Rose sedikit ragu. takut takut Jaehyun asal asalan. "bisalah gini doang mah." jawab Jaehyun enteng membuat Rose bernapas lega.

"siniin kaki lo." Jaehyun menepuk bagian kursi yang ada ditengah antara Ia dan Rose, Rose pun langsung mengikuti arahan Jaehyun.

Jaehyun dengan telaten membersihkan dan sesekali berhenti dan menoleh ke arah Rose yang terus meringis. "sakit banget emang?" tanya Jaehyun setelah selesai dengan tahap akhir yaitu menutupi jempol Rose dengan perban.

"sakit tau, lo ngga pelan pelan." Rose berucap dengan nada mengadu membuat Jaehyun tertawa gemas. "ya sori, gue tadi udah berusaha pelan pelan." Jaehyun mengusak rambut Rose yang membuat Rose memukul lengan Jaehyun.

"yuk dah malem nanti dicariin si mamah." ajak Jaehyun. Ia berdiri dan mengulurkan tangannya untuk menjadi tumpuan Rose. "oh mamah lo nyari?" tanya Rose polos.

"hahahaa maksud gue takutnya lo yang dicariin mamah lo." mereka masuk ke mobil, langsung jalan lagi. tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang dari tadi memerhatikan keduanya.

redrrosies

Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang