Sembilan

721 67 10
                                    

Rayka sibuk mengetikan sesuatu pada laptop nya, mungkin urusan kerjaan Rayka sebagai dosen.

Ternyata kerja itu menyulitkan, Rayka harus bangun pagi, pulang petang, mengoreksi tugas mahasiswa, mengajar di kelas dan tugas-tugas membebankan lain nya.

Ya tapi hal ini tetap harus dia kerjakan agar dia punya alasan untuk tinggal di Indonesia kepada ibu nya.

Kringg

Handphone Rayka berdering, terpampang jelas nama ibu nya disana.

"Hello mom, what's wrong?"

Terdengar deheman lembut di sebrang sana, "Sampai kapan kamu di Indonesia?"

Rayka menutup laptop nya dan beranjak bangun dari duduk, "Mungkin beberapa bulan lagi."

"Have you gone crazy? Kau membiarkan mommy disini sendirian?"

"Aku usahakan untuk cepat pulang, mom. Be patient."

"Stop, berhenti mencari hal yang tidak penting Rayka. Bisa kah kamu tidak keras kepala?"

"Aku sudah besar, mom. Aku tau itu foto asli, bukan editan. Berhenti mengatakan jika apa yang aku cari saat ini bukan lah hal yang penting."

Hembusan nafas kasar keluar dari mulut ibu Rayka, "Bukan nya mommy sudah memberi tau kamu beberapa hal tentang foto itu?"

"Aku masih tidak percaya atas apa yang mommy ucapkan, aku akan mencari tau nya sendiri. Sudah ya mom, aku banyak kerjaan."

"Keras kepala! Hurry back home and stop wasting your time!"

"Pokok nya aku akan pulang setelah aku menemukan apa yang aku cari. Bye mom, take care yourself."

Dan setelah itu Rayka mematikan sambungan telfon nya. Ia muak dengan ibu nya yang selalu meminta Rayka untuk berhenti mencari.

Apa memang yang dia cari? Rayka akan memberitahu kalian, tapi tidak saat ini.

Dan kalian harus percaya bahwa apa yang di cari Rayka itu sesuatu yang sangat penting.

Rayka membalikan badan nya dan hampir terhuyung ke belakang karena kaget. Kalian tau kenapa?

Rayka kaget karena Tiba-tiba di depan nya ada seorang gadis yang sedang tersenyum menyebalkan.

"Kamu kenapa tiba-tiba ada disini Shilla?!" Rayka membenarkan kemeja dan dasi yang ia pakai. Entah kenapa dia merasa dia harus rapih di depan Shilla.

Shilla menggaruk tengkuk nya, "Tadi aku udah ketuk pintu sambil bilang permisi tapi gak ada yang nyaut. Aku kira bapak kenapa-napa makanya langsung masuk aja, maaf ya pak hehe.." ucap Shilla dengan cecengiran nya yang menggemaskan.

Rayka menghembuskan nafas pelan. Jujur, ekspresi Shilla seperti ini membuat Rayka ingin menculik Shilla dan membawa Shilla ke Australia sekarang.

"Ada apa?" Tanya Rayka.

"Ini, aku mau setor tugas yang kemarin bapak kasih." Ucap sang gadis dengan meletakan sebuah CD di meja Rayka.

Rayka memperhatikan CD itu kemudian tatapan nya beralih pada gadis yang saat ini tengah duduk dikursi roda. "Bukan nya tugas ini dikumpulkan minggu depan?"

Shilla mengangguk, "Tapi saya sudah selesai, daripada CD itu saya simpan kemudian hilang, kan lebih baik saya kasih ke bapak."

Rayka terdiam, ada sedikit perasaan kagum pada Shilla. Karena biasanya mahasiswa atau mahasiswi kampus telat mengumpulkan tugas, nah yang ini malah paling awal.

Who are you? [Hiatus] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang