Lima belas

671 66 8
                                    

Shilla mengikat satu rambut panjang nya, mengenakan blezer berwarna putih yang menutupi tubuh nya sampai lutut.

Ketika tangan Shilla terulur hendak membuka knop pintu kamar, Shilla merasa benda pipih di dalam tas nya bergetar.

Shilla membuka tas, mengambil handphone dan menggeser layar untuk menjawab panggilan itu.

"Saya udah di depan rumah kamu." Suara berat dan terdengar tak bernada itu membuat Shilla mengulum senyum tipis nya.

"Mau masuk dulu?"

"Boleh, sekalian mau kenalan sama keluarga kamu."

"Iya, kamu tunggu di depan pintu rumah nanti aku bukain." Terdengar gumaman singkat dari Rayka dan setelah nya suara sambungan telfon terputus.

Shilla keluar kamar, menjalankan kursi roda nya perlahan. Tersenyum lebar ketika mendapati ibu nya tengah sibuk dengan laptop di ruang tamu.

"Ada yang mau ketemu bunda." Shilla melingkarkan tangan nya pada leher Tanti.

Tanti tersenyum, "Siapa?"

"Ada di luar, aku mau bukain pintu dulu ya." Shilla mengecup pipi Tanti singkat kemudian beralih pada pintu rumah nya.

Ketika di buka, Benar saja Rayka sudah berdiri membelakangi pintu rumah dengan setelan baju santai, hoodie ungu tua dan celana hitam panjang.

"Ayo masuk." Ucapan Shilla membuat Rayka menoleh. Ia berbalik kemudian mengikuti Shilla masuk ke dalam rumah nya.

Shilla dapat menangkap wajah terkejut Tanti ketika melihat Rayka. Sedangkan Rayka tersenyum simpul tanpa menyadari perubahan raut wajah Tanti.

"Selamat pagi tante. Saya Rayka, dosen dikampus Shilla. " Rayka mengecup singkat punggung tangan Tanti yang masih membeku di tempat.

Tanti menatap Rayka dalam diam. Pikiran nya tiba-tiba tertuju pada sosok laki-laki yang sudah tenang di alam yang berbeda. Kekasih pertama putri nya. Reyhan.

Tanti tersenyum canggung. Berusaha menghilangkan raut keterkejutan nya. "Saya bunda nya Shilla."

Shallo menuruni anak tangga, mata nya mendapati Rayka tengah duduk di hadapan Tanti.

Yang ada di pikiran Shallo saat itu adalah apa ibu nya tidak terkejut seperti hal nya dia terkejut waktu bertemu Rayka di rumah sakit tempo lalu?

"Oh ada Rayka." Shallo menempatkan bokong nya pada sofa di samping Rayka. Rayka tersenyum simpul. "Selamat pagi kak."

"Selamat pagi." Shallo mengalihkan pandangan nya pada Tanti yang juga menatap Shallo. Raut wajah Tanti seperti sedang meminta penjelasan lebih dari anak sulung nya yang ternyata telah mengenali Rayka.

Shallo mengangguk singkat sebagai jawaban dia akan menceritakan nya nanti.

Mereka berbincang singkat, mengenai bagaimana Shilla dan Rayka bisa saling mengenal.

"Saya mau ngajak Shilla jalan hari ini tante. Boleh?"

Rayka sopan. Sama seperti Reyhan. Tapi beda nya, wajah Reyhan terlihat lebih berseri sedangkan Rayka terlihat lebih berkharisma. Mungkin karena Tanti melihat mereka di usia yang berbeda.

Tanti mengangguk sebagai jawaban pertanyaan Rayka tadi.

"Kalau begitu kami pamit." Rayka berdiri, kembali menyalimi tangan Tanti. Diikuti Shilla dibelakang nya.

"Jangan pulang terlalu malam." Tanti mengingatkan.

Rayka mengangguk, "Jam 7 malam saya pastikan Shilla sudah berada di kamar nya."

Who are you? [Hiatus] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang