Satu

2.8K 103 7
                                    

"Alasan ku tidak menceritakan mu pada siapapun adalah karena jika aku mengingat mu itu berarti aku sedang mengingat sebuah penyesalan yang tidak memiliki ujung."

****

Seorang wanita cantik tengah sibuk mengarsir gambar pohon yang ia buat di kertas gambar ukuran A5 itu.

Tangan nya lihai mencoret asal namun coretan itu terlihat indah. Angin membuat beberapa helai rambut wanita ini berkibar indah.

Wanita ini tetaplah wanita yang dulu. Hanya saja sekarang wajah nya terlihat lebih dewasa namun malah menambah kecantikan nya. Bibir tebal dan hidung runcing nya semakin terukir indah pada wajah wanita ini.

"Shilla!!" Sebuah panggilan nyaring dari arah yang lumayan jauh membuat sang wanita cantik mendongak.

Shilla tersenyum ketika melihat Monica, teman sebangku di kelas kuliah nya berjalan menghampiri.

Shilla menutup buku gambar nya, memasukan kembali pensil kedalam tempat pensil dan memasukan kedua alat itu kedalam tas.

Shilla merubah arah kursi roda nya yang awalnya menghadap ke depan menjadi menghadap ke samping kanan. "Ada apa? Bahagia banget kayak nya."

Monica melepas tas punggung yang ia pakai kemudian meletakan nya diatas paha, "Ada dosen baru!"

"Terus kenapa?" Tanya Shilla dengan raut wajah masih terlihat biasa saja. Berbeda dengan Monica yang tersenyum lebar.

"Dosen pengganti sih. Tapi yang harus lo tau, dia seumuran sama kita!"

"Wah iya?" Jawab Shilla mulai menunjukan antusias nya. Dosen diumur yang sama dengan nya? Wah hebat sekali!

"Dia pindahan dari Australia, kenalan nya Mr.Wildan. Dan kata mahasiswi yang udah liat, dosen itu ganteng parah!" Jelas Monica lagi, ketika menyebutkan kata 'ganteng' Monica semakin histeris kegirangan.

Shilla tertawa kecil melihat histeria Monica, "Biasa aja kali!"

"Ah lo, pokok nya gue harus pepet tu dosen!"

"Tujuan lo kuliah buat belajar atau narget dosen ganteng?"

Monica terlihat seperti sedang berfikir, "Dua dua nya deh!" Jawab Monica di sertai dengan tawa renyah nya.

Shilla hanya tersenyum menatap Monica. Monica adalah sahabat nya. Sifat Monica mendominasi Wenda, Icen dan Putri.

Galak nya Wenda ada pada diri Monica, keperdulian Putri juga ada pada diri Monica. Bahkan tulalit nya Icen pun ada pada diri Monica.

Monica adalah tempat Shilla berbagi cerita. Monica selalu bisa menjadi pendengar yang baik dan menjadi penasihat yang bijaksana.

Semua Shilla ceritakan pada Monica. Tentang keluarga nya, tentang kisah masa SMA Shilla bersama ketiga sahabatnya, tentang keluh kesah Shilla, dan tentang hal-hal yang lain.

Namun ada satu yang tidak pernah Shilla ceritakan pada siapapun. Yaitu kisah cinta nya. Kisah nya bersama laki-laki pemilik bola mata hijau yang telah pergi 4 tahun yang lalu itu.

Monica memiringkan kepala, menatap Shilla yang tengah menatap nya dengan tatapan kosong. "Shilla jangan melamun!"

Shilla mengerjap, kemudian bertanya "Eh iya kenapa?"

"Lo mikirin apa? Kenapa lo suka tiba tiba melamun gitu?"

Shilla menggeleng seraya tersenyum kecil, "Enggak apa apa."

"Kita udah janji buat selalu cerita apapun yang ada di pikiran kita. Lo inget kan?"

Shilla mengangguk.

Who are you? [Hiatus] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang