Sebelas

714 56 13
                                    

Tanti menatap Shilla yang tengah mengacak-ngacak nasi goreng nya tanpa minat.

Tatapan mata Shilla kosong, wajah nya terlihat pucat dan bibir nya juga mengering, apa Shilla sedang sakit?

Shilla meringis, kepala nya tiba-tiba berdenyut sangat kencang membuat pandangan mata nya sedikit kabur.

Prang!

Shilla menjatuhkan piring tanpa sengaja membuat Tanti menoleh kaget. Tanti yang berada di hadapan Shilla sontak berlari menghampiri Shilla yang sekarang makin meringis kesakitan.

"Shilla kenapa?" Tanya Tanti.

Shilla tak menjawab. Matanya terpejam tapi mulut nya terus bergumam menyuarakan nama Rey.

Shallo yang sedang menuruni anak tangga langsung mempercepat langkah nya ketika melihat Shilla yang menjambak rambut nya sendiri dan Tanti yang menampilkan raut wajah panik sambil terus mengusap pipi Shilla.

"Ila kenapa bunda?" Tanya Shallo ketika ia sudah sampai di hadapan Shilla.

Ia memperhatikan Shilla, Shilla terus mengeram dan bergumam tidak jelas.

"Aku bawa Shilla ke kamar ya bunda, bunda ambilin obat Shilla. Bunda jangan panik."

Tanti mengangguk dan bangkit untuk mengambil obat yang biasa Shilla minum ketika ia kumat.

Dengan gerakan cepat, Shallo mengangkat Shilla dari kursi roda dan membawa Shilla pergi ke kamar.

Shallo membaringkan Shilla secara hati-hati dikasur kemudian menyelimuti sebagian tubuh Shilla.

"Shilla tarik nafas, hembusin.. buang semua pikiran yang ngeganggu kamu."

Shilla menuruti apa yang diucapkan Shallo, ia menarik nafas dan menghembuskan nya perlahan.

"Rey masih hidup.." gumam nya pelan.

"Rey dateng lagi, dia dateng buat aku.."

Shallo mengerutkan dahi, kenapa Shilla berbicara seperti itu? Apa ada hubungan nya dengan permintaan Shilla malam tadi?

Jadi gadis ini masih terus memikirkan hal mustahil itu?

Tanti berlari memasuki kamar dengan satu tangan memegang gelas dan satu tangan lagi memegang botol kecil berisi obat untuk Shilla.

Tanti membantu Shilla meminum obat nya, sedangkan Shallo membantu Shilla untuk duduk.

Setelah obat tertelan, tubuh Shilla yang awal nya menegang kini kembali seperti semula. Shilla berhenti mengeram dan menjambaki rambut nya seperti tadi.

"Kamu gak apa-apa?" Tanti mengusap kepala Shilla, merapihkan rambut yang menghalangi wajah cantik Shilla.

Shilla menyerngit. Kepala nya masih berdentum dan pandangan nya tambah kabur saja.

Memudar, mengabu dan selanjutnya menghitam.

****

Rayka memasuki kelas dengan tas di tangan nya. Dia mengedarkan pandangan ke seisi ruangan kelas tapi tidak menemukan sosok yang ia cari.

"Siapa hari ini yang gak masuk?" Tanya Rayka dengan suara berat dan kharisma nya yang begitu kuat.

Seluruh mahasiswa didalam kelas saling bertatapan mengisyaratkan kata tanya 'siapa?'

"Tidak ada?" Tanya Rayka lagi karena dia belum mendapat jawaban.

Monica mengacungkan tangan nya ke atas, "Shilla Azlia Mirtanti gak masuk pak."

Who are you? [Hiatus] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang