[Visual Kafka : Eunwoo (Astro)]
Ada sedikit rasa tertarik saat melihatmu. Ada sedikit rasa ingin tahu ketika aku kembali bertemu. Hanya saja waktu terlalu tahu jika kita berdua masih ada waktu lain untuk sekiranya aku hanya bisa menatap matamu.
🥋🥋🥋
"DIR, kamu ikutan karate aja bareng aku. Aku juga belum punya teman. Mungkin pada nggak mau temenan sama aku gara-gara badanku gede begini. Orang takut kali ya, mau nyapa aku?" Alma menatap tubuhnya sendiri. Meski ia mengenakan baju terusan seperti jilbab, namun fakta bahwa massa tubuhnya tidak bisa dikecoh. Alma membenarkan apa kata Indira, jika tubuhnya memiliki ukuran di atas rata-rata perempuan seharusnya.
Siang ini terasa lebih panas dari kemarin, menandakan jika lapisan ozon sudah mulai menipis. Indira mengusap keringat di pelipis. "Kayaknya nggak deh, Al. Aku mau masuk klub teater. Kayaknya seru. Bisa main drama juga."
Meski sudah beberapa minggu berkuliah di Universitas Dharma, Indira belum bisa menentukan salah satu kegiatan untuknya. Sedangkan Alma sudah lebih dulu terjun ke dunia karate. Awalnya Indira juga sempat dibuat tertawa karena Alma memutuskan untuk mengikuti karate. Namun, alasan Alma yang katanya ingin kurus tak urung membuat Indira akhirnya memberikan support.
"Kamu mah jahat, Dir." Alma cemberut. Bibirnya maju beberapa senti. "Aku tuh nggak punya teman di klub karate. Ayo dong, kamu ikut. Biar aku punya teman. Aku nelangsa tahu disana!"
"Teman kamu emangnya aku doang apa?" Indira menggelengkan kepalanya. "Kayaknya kamu juga punya teman deh di kelas lain. Kemarin aku lihat kamu pulang bareng sama dia."
"Tari maksud kamu?" Indira mengangguk. Alma kembali membuka suara. "Tari ikutan MAPALA. Tari nggak mau ikut karate, katanya lebih seru kemah di alam."
"Ayo dong, Dir! Ikut aku!"
Indira menggeleng, ia tidak berniat masuk ke klub karate. Apalagi, jika harus dipaksa seperti ini. Indira tak punya bakat berkelahi meski karate mengajarkan bela diri bukan untuk berkelahi. Indira lebih suka menonton drama atau teater. Atau, benar kata Tari. Berkemah di alam lebih menyenangkan.
"Aku nggak mau ah," tolak Indira lagi. "Aku mau ikutan teater aja."
Baru saja Indira hendak berlalu dari sana, Alma sudah menghadangnya. Perempuan bertubuh tambun itu menatap Indira semelas mungkin. Membuat Indira jadi tak tega pada sahabatnya itu.
"Please, Dir. Cuma kamu harapan aku satu-satunya. Kamu baik banget deh kalau mau. Nanti aku kasih es krim kesukaan kamu di kantin Mang Jojo! Yuk, Dir! Kamu harus ikut karate!" Alma menyeret Indira menuju ruang karate.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NUG's 3✔] SENPAI, Ana Uhibbuka FILLAH
EspiritualNUGRAHA SERIES : GENERASI #2-2 ___ Trilogy of [Assalamualaikum Calon Abi] *** Ini tentang perkara hati dan janji. Indira Mahestri, seorang mahasiswi polos di Universitas Dharma. Semua orang menyukainya karena Indira begitu baik dan suka membantu ses...