Undangan

99 40 7
                                    

Sama dengan hari biasanya aulia selalu sibuk menangani manusia dengan gangguan jiwa , dan sudah banyak orang orang diluar sana yang kembali normal dengan keahlian aulia sebagai psikiater senior yang banyak di kagumi .

Setiap hari aulia gunakan untuk memulihkan jiwa jiwa gila itu , walaupun resiko yang dihadapi begitu besar .

Aulia juga kerap kali mendapatkan pukulan dan tendangan ketika merehabilitasi pasienya yang memberontak tapi hal itu tidak menciutkan kelihaianya dalam menaklukan pasiennya .

Mengunakan atribut seorang dokter , aulia kini dibalaut dengan jas dokter dan hijab berwana denim menutup auratnya sedikit make up aulia totolkan di wajahnya sehingga wajah lelahnya tertutup dengan make up tipis .

Aulia menyingkap peralatan dan perlengkapan yang akan di bawanya menemui pasien penderita Obsesif Kompulsif Disorder (OCD) .

Penderita OCD , lumayan berbahaya jika di tangani sendiri , karna jika tidak hati hati maka si pasien akan melukai seseorang di sekitarnya sehingga pasien OCD di letakan pada bangsal ujung .

di kamar NO.3014 atas nama Nya. Jihan Nurmala . Di sanalah aulia akan melakukan penanganan bersama dokter Genta .

Pria yang beberapa bulan ini mendekati aulia. Bukanya aulia tidak peka akan sikap genta padanya akan tetapi memang di sengaja aulia untuk tidak mengindahkanya .

Crekk ( suara pintu di buka )

"Dokter aulia jadi kah kita melalukan penanganan OCD sekarang ? " tanya genta dengan kepala menyembul di balik pintu .

Aulia yang sudah siap itu hanya menganggukan kepalanya dan melenggang keluar ruangannya dan melangkah bersama genta .

"Dokter genta "panggil aulia yang berjalan bersamaan dengan genta .

"Iya ada apa dok ?" Tanya genta yang masih melangkah mengikuti aulia .

"Apa saya boleh melakukan penanganan ini sendiri ? " tanya aulia ragu yang menghentikan langkah kakinya .

"OCD bukan depresi biasa dokter aulia , reaksi yang ditimbulkan membahayakan disekitarnya " jawab genta yang terbalut kuatir di wajahnya .

"Tapi saya kira ini bukan OCD , dilihat dari sudut padang saya ada hipotesis yang mempengaruhi depresi si pasien " Aulia mencoba meyakin kan genta .

"Tapi dok , dari diagnosa sebelumnya yang di lakukan 2 bulan lalu itu adalah depresi OCD , dan genjala nya tidak mungkin disembuhkan dalam waktu dekat kan , dokter aulia " tutur genta yang tak mau kalah akan asumsinya dengan menyodorkan diagnosa yang di bawa nya .

"Disini saya mencium kecurigaan dok " aulia yang mengendus layaknya , roy khyosi si anak indigo.

Genta terkekeh melihat tingkah aulia yang tadi nya geram dibuat aulia .

" jihan pasien dengan penderita depresi OCD ,ini hanya menunjukkan keluhanya tapi tidak dengan reaksi tubuhnya dok ? Tubuhnya mengeluarkan keringat berlebihan ketika di peluk sang suami seperti tidak ada kenyamanan sama sekali , jadi saya mohon dok untuk saya saja yang melakukan pemeriksaan ini sendiri " yakin aulia dengan seksama yang membuat genta mau tidak mau harus menuruti permintaan aulia .

" baiklah dokter aulia saya percayakan pasien OCD pada anda " ucap genta sedikit tak rela .

" thank you very much dok , dokter genta untuk ini nanti saya traktir makan bakso diluar ya " aulia yang terlihat senang itu segera meninggalkan genta yang di buat terkekeh sendiri .

"Aulia , jika terjadi sesuatu cepat hubungi saya ?" Pinta genta ketika aulia akan melenggang pergi .

Mata genta memandang punggung aulia hingga hilang di penghujung lift yang membawa aulia di mana kamar OCD berada .

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang