selanjutnya

58 22 3
                                    

Autor Denis

Sepi menyulut penjuru villa ditengah malam seperti ini , hanya suara hujan deras mengguyur bali sejak maghrib menjelang .tak ada percakapan antara penghuni semua pegawai dan satu penghuni wanita yaitu Aulia tak ada tanda tanda kehidupan untuk berinteraksi malam begini .

Hujan begini yang seharusnya membuat terlelap tidur dengan selimut tebal , namun beda dengan ku , mataku masih saja betah menatap langit langit dinding , bahkan tv masih ku nyalakan sebagai pengisi keheningan .

Seperti ada yang hilang tapi apa ? , seperti ada yang tak terlihat tapi apa ?, seperti ada yang kurang tapi apa ?.

Mungkin ini salah satu penyebab bagaimana aku tidak bisa tidur , beberapa hari setelah melakukan terapi dan meditasi alami aku merasa ada perubahan yang membuat diriku merasa kehilangan sesuatu .

Tab.

Suara kaki berjalan di anak tangga menghentikan ku berkutat pada hal yang masih abstrak .

aku mencari laptop yang biasa ku gunakan untuk mengontrol segala penjuru villa , aku mulai dari kamar yang ditempati aulia terlihat dia tertidur pulas dengan selimut yang menutupi .

Aku tersenyum simpul mengingat bagaimana dia kesal ketika ku tinggal pergi untuk mencari pakaian couple untuk menghadiri mantan nya .
"Masih tidak sadar juga jika ada cctv di kamarnya hmm" gumam ku .

Kemudian ku lanjutkan menelusuri semua ruangan demi ruangan dan bagain luar vila terlihat mobil hitam di pinggir jalan lalu ku cek sekali lagi semua  ruangan dengan teliti hingga tepat di dapur terlihat manusia berpakaian serba hitam dengan kepala yang ditutupi hoddie , ditangan nya terlihat pisau tajam yang seakan akan ingin menghunus manusia .

Masih ku pantau gerakannya malah makin mencurigakan " udah jauh gini masih aja di ikutin " praduga jika itu adalah penguntit yang dikirim oleh musuh perusahaan .

Aku bergegas mengambil sebuah benda yang selalu ku bawa kemana pun ,sama sekali tidak tajam tapi ketika pelatuk nya ku tarik dari jarak dekat mau pun jauh , siapa pun itu akan mati sekejap .

Aku muali menuruni anak tangga dengan mengendap endap , rupanya kehadiranku telah disadari manusia serba hitam untung saja seluruh pintu keluar sudah ku kunci dengan otomatis yang bisa ku control dari ruangan ku .

Tak lama aku mencari aku melihat dia bersembunyi dibalik kitchen dengan posisi jongkok dan menutupi wajahnya serta pisau yang masih setia di tangannya .

Aku tak langsung berpikir untuk menembaknya , akan ku interogasi siapa yang menyuruhnya dan apa tujuannya .

Ku tarik  tudung hoddie yang menutup kepalanya , rambut panjang terurai begitu saja ketika ku menariknya paksa , dan sudah ku pastikan jika dia adalah wanita yang masih setia dengan posisi menutup mukanya .

"Bangun!"bentak ku agar wanita itu bangkit dari jongkok nya .

Perlahan ia bangun dengan posisi saling berhadapan meski tangannya menutup muka  "siapa kamu ? Tanya ku .

"Kamu memang benar-benar gila ! Cepat membelakangi ku !aku akan memakai tudung hoddie ini " perintah nya dengan sarkas yang ku yakini jika itu adalah Aulia .

Segera aku me munggungi nya dan sedikit merasa bersalah karena telah melihat rambutnya dengan paksa dalam kesalah pahaman ini .

"Apa yang kamu lakukan ditengah malam seperti ini ?" Tanya ku ketika ia mecolek bahu ku pelan pertanda sudah selesai menutupi rambutnya .

Ia tak menjawab langsung , ia malah mengacungkan pisau tajam pada ku dan menunjuk kompor yang sudah menyala dengan panci kecil yang sepertinya sedang mendidihkan air untuk memasak mie .

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang