KEJUTAN BESAR

58 26 9
                                    

Aulia merasakan perutnya penuh dengan air setelah 2 gelas didepannya ia tegak dengan rakus ketika mendapat jawaban ngaco dari denis yang sedari tadi dibrondong pertanyaan perjalan cinta yang tak pernah terjadi , denis ceritakan pada 4 wanita kepo didepan nya .

"Jadi kapan rencana menikah kalian?"tanya karin paling semangat menunggu jawaban lagi dan lagi dari denis .

"Bulan depan kami akan menikah"jawab denis enteng yang mengabaikan aulia yang kini hanya senyum riang .

Aulia tau jika ini hanya sandiwara namun aulia benar-benar perlu latihan
"Sayang kita belum menyapa keluarga yudha" tutur aulia menginjak sepatu kanan denis .

Denis melirik aulia seraya meringis beberapa detik kemudian tersenyum" Maaf ya karin dan semuanya kami harus menemui mantan calon mertua dari calon istriku ini" pamit denis membuat aulia kini menggridik ngeri.

Kini aulia merasa jika denis yang masih menjadi status pasien ini memiliki kepribadian ganda .

"Yah padahal masih penasaran, undangan jangan lupa ya"

"Oke"jawabnya cepat karena kini aulia menarik denis dengan paksa .

Aulia mengembalikan kondisi jika di manit yang lalu menarik lengan denis dengan paksa kini sebaliknya ldenis menggenggam tangan kanan aulia dengan lembut dan mensejajarkan langkah disamping aulia .

"Bakat ya kamu jadi aktor handal"tutur aulia pelan yang terdengar denis .

"Asal kamu tau , 95% yang aku bicarakan itu ada benarnya " ungkap denis sedikit menunggu respon dari aulia .

"Maksudnya" Tanya aulia bingung .

Denis memilih diam dan mengalihkan pembicaraan dibanding harus menjawab maksudnya "dimana orang tua mantan mu ?"

"Itu disana "tunjuk aulia mendekat dimana orang tua yudha, ranti dan hamdan mereka duduk berbincang dengan para tamu undangan .

Aulia terdiam tak melanjutkan langkahnya begitu juga dengan denis yang setia tangannya menggenggam jari jemari aulia .

"Cara terbaik mengalahkan seseorang dimasa lalu adalah mengalahkannya dengan kesopanan"ujar denis meyakinkan aulia "jadi mari bersilaturahmi dengan mantan masa depanmu ?" Lanjutnya

denis kini gantian menuntun dengan lembut kearah orang tua yudha yang asik ber sapa dengan para tamu.

"Assalamualaikum ... " ucap denis serentak orang tua yudha dan para tamu yang berbincang asik sembari duduk melingkar mengikuti bentuk meja , menoleh kearah sumber suara berada dibelakangnya .

"Waalaikumsalam" serentak dan sedikit kaget .

"Aulia sini gabung bersama kami " anjuran Ranti mempersilakan duduk .

Aulia hanya mengagungkan kepala sembari senyum kecil bersamaan dengan denis yang menyusul aulia duduk , terlihat disana ada orang tua yudha dan sepertinya adik dari ibunya yudha dan suaminya , selain itu ada dua orang yang barusan menyapa memilih untuk tidak gabung dan menyapa tamu lainya .

"Siapa dia aul ?" Tanya Hamdan penasaran .

"Dia Denis yah , calon suami aulia " jawab aulia masih sama memanggil kedua orang tua dengan sebutan sama kepada orang tuanya .

" Sukur kamu sudah bisa menemukan yang terbaik aul , semoga kalian berdua bisa segera menyusul Yudha bukan mengandung dulu tapi menikah dulu" tanggap Ranti dibalik senyumnya terbesit kekecewaan .

"Aamiin"sambar Denis cepat yang dibarengi senyum Aulia .

"Rencana kapan kalian akan menikah ?" Tanya Hamdan .

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang