hari pertama

57 24 4
                                    

Author Aulia

Hujan sejak tengah malam lalu tak kunjung berhenti hingga pagi menjelang suara derasnya dan dinginnya hujan masih sangat terdengar dan terasa di dalam suasana itu , aku masih berat rasanya melepas selimut yang menempel di tubuh bak permen karet .

Suara pintu yang di ketuk tiga kali sama sekali tak terdengar tersaingi derasnya guyuran pagi , dan pendengaran yang kurang berfungsi di tengah kenyamanan ku bergulat dengan mimpi pagi .

Hingga akhirnya pintu terbuka dengan kunci cadangan menampakan sosok denis sang pemilik villa , ia masih berdiri di daun telinga terlihat jelas mata remang ku mengamati sosok denis laki laki ideal dengan tampang dan jabatan sayang nya dia ada sedikit konslet dengan hidupnya .

Bisa kulihat mata denis masih mengamati ku tertidur pulas , dan kemudia ia berjalan menuju di mana aku masih belum ada niatan untuk bangun , namun jarak semakin dekat dan tangan panjang denis mulai menampik di pipi ku , aku langsung terbangun dan menutup rambut di kepala ku dengan sprai .

"Sudah bangun rupanya" tutur denis dengan nada penghinaan .

Aku sejenak berpikir apa dia tidak mengingat bagaimana kejadian semalam yang membuat diriku insomnia dadakan .

"Harus banget ya masuk gitu aja " balas ku pada denis sarkas .

"Milik siapa ini villa" denis mesombongkan diri sembari duduk di pinggiran ranjang dengan tangan yang membawa amplop coklat .

Sudah ku tebak ada yang aneh dalam raut wajah denis penuh senyuman sadis dan mulut pedas .

"Milik anda" aku mengingat kan dengan males .

"Sudah tau kan , no komen! jadi sekarang saya mau ngapain aja terserah dong ,bahkan saya bisa tidur di samping kamu sekarang juga" denis semakin merajai dengan kekuasaan .

"Awas aja macem macem saya batalkan kontrak kita " ancam ku sedikit menggebu .

"Saya tanggung jawab kok" celtuk denis membuatku merinding .

"Langsung aja sama tujuan mu dengan berkas di tangan " aku mengrahkan pembicaraan langsung ke inti .

"Ga sabaran ya kamu"tuduh nya padaku sembari sibuk membuka amplop dan menyodorkan isinya pada ku .

Aku membaca dengan seksama menelaah demi kalimat yang tercetak rapih dan hingga akhirnya letak dan waktu dalam kertas putih dengan materai terbaca dengan jelas .

"What!!" Pekik ku merasa di curangi dalam kesepakatan dan perjanjian tambahan ini .

"Sesuai dengan isi jika satu bulan kita tidak di bandung tapi di bali dan itu harus cukup dalam misi kamu , untuk metode penyembuhan kamu harus bicarakan dengan saya konsekuensinya , saya akan memilih sendiri metode apa untuk penyembuhan saya "tutur denis menjelaskan apa yang telah di baca oleh ku .

"Ini gila "ketus ku tak terima dengan apa keputusan sepihak dari denis.

"Saya memang gila kan kamu dokter yang mau terapi saya agar waras kembali "balas denis menyumbangkan senyum di akhir kata .

"Kenapa harus di bali ? Dan kenapa kamu ingin mengetahui metode apa yang akan aku gunakan apa untungnya , yang ingin kamu tau bukanya agar segera sembuh kenapa sekarang nambah pengen tau semuanya dan semena mena " aku sangat bingung dan kaget bangun tidur harus mendapatkan map coklat bodoh dari denis

"Kamu tau saya CEO YD GROUP , banyak sekali musuh yang ingin menjatuhkan mulai dari peneriun produksi , peniruan model produksi , bahkan berita keluarga kami diawasi paparazi yang haus dengan berita kejelekan keluarga saya "jelas Denis tertahan untuk bernafas .

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang