mantan manten

51 27 3
                                    

23.19 Waktu indonesia tengah bagian bali . baru saja Aulia dan Denis sampai di villa Sabasanti Gianyar,yang membutuhkan 1 jam perjalan untuk sampai di villa ini dari Bandara Internasional Ngurah Rai .

98% penilaian yang diberikan untuk pemilihan villa yang dirasa di lakukan oleh Denis sejak di bandara , pemilihan villa yang dilihat dari fasilitas komplit dengan lingkungan sunyi dan tak terlalu bising .

Villa dekat dengan banyak destinasi wisata alam dan kuliner . Dekat dengan Pantai Lebih , Air Terjun Tegenungan , Goa Gajah , Warung Makbeng masih banyak lagi , memang benar jika bali terkenal sebagai pulau yang kaya akan banyak destinasi wisata .

"Udah malam , kamu langsung istirahat aja " ucapan Denis yang terdengar sedikit memerintah , Aulia tak mengindahkan hanya diam di depan anak tangga .

"Kamar kamu ada di lantai atas sebelah kiri , ini kunci kamar kamu" tutur Denis sembari memberikan kuncinya pada Aulia .

Denis kini melangkah menaiki anak tangga yang kemudian disusul aulia yang kerepotan membawa koper biru muda .

"Kenapa kamu ngikutin saya ?" Denis mengerutkan kening ketika Aulia masih saja mengikutinya.

" saya ga ngikutin kamu , saya cuma mau nanya berapa biaya penginapan ini per malamnya ?"elak Aulia .

Denis tersenyum kecil " enam ratus tujuh puluh lima ribu rupiah "

Aulia membulatkan matanya dan siap untuk mencibir Denis yang memilih penginapan tidak memperdulikan dompet milik Aulia , namun ke murkaan Aulia tahan mengetahui waktu untuk berdebat tengah malam bukan waktu yang pas .

"Saya mau nyari penginapan sendiri aja , ini kuncinya makasih " tukas Aulia yang gantian memberikan kuncinya pada Denis.

Denis secara paksa mengambil alih koper sekaligus kunci ditangan Aulia , membawanya di mana kamar yang akan Aulia tempati .

Denis melepas tangannya sontak membuat Aulia

"Mau dikemanakan koper saya " teriak Aulia sembari menyusul di belakang Denis .

"Sini koper saya "usaha Aulia melepaskan jari jemari Denis dari koper nya .

Dilihat Aulia , Denis tetap mengabaikan Aulia dengan segala tingkahnya , Denis masih berusaha untuk membuka kamar milik Aulia

Denis menjauhkan genggamnya pada ganggang koper yang sedari tadi Aulia coba untuk mengambil miliknya , sontak Aulia terjatuh kaget dengan tindakan Denis mendadak .

"Aww" desah Aulia mendapati pantatnya kini menempel kasar diubin .

"bener-bener ya kamu manusia tahu bulat" lanjut Aulia mencoba bangkit dan tetap di abaikan Denis yang kini menatapnya miris .

"Ini kamar kamu , kalo butuh sesuatu tekan nomer 3 ditelpon yang tersedia "tutur denis yang kemudian meninggalkan aulia .

"Saya mau nyari penginapan lain ,soal pernikahan Yudha nanti saya bisa nyamperin kamu disini " kukuh Aulia membuat Denis menghelai nafas kasar .

Denis yang mengetahui sebab aulia kekeh untuk mencari penginapan lain kini kembali mendekat di depan aulia "ini villa milik saya , gratis untuk dokter yang akan menyembuhkan saya "jelas Denis yang merasa kini aulia telah yakin dan paham dan enggan mencari villa lain .

"Dasar anak sultan " gumam aulia menatap punggung denis yang melangkah menuju kamar yang berdampingan dengannya .

Aulia tersenyum ketika melihat surga dunia telah tersedia di depan matanya untuk ia melakukan mode rebahan .

***

Setelah menunaikan solat subuh , Aulia tertidur kembali hingga pukul 8.30 ia bangun dengan suasana hening dan sepi , aulia yang merasa janggal dengan penginapan ini ia mulai memulihkan nyawanya dan menelusuri penjuru ruangan .

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang