sudah lama

54 23 7
                                    

Autor Denis

Aku terbangun untuk beberapa kalinya bukan mimpi buruk sebabnya , tapi beberapa ingatan mengguncang pikiranku terus menerus .

Berenang ditengah malam menjadi pilihan ku untuk meredam kegelisahan , entah sekarang ini putaran ke berapa aku berenang bolak balik .

Hingga aku menghentikan aksi ku menyadari kaki ku sudah mulai lelah untuk mendayu-dayu di air , aku segera beranjak dan mengeringkan badan dengan handuk berwarna putih di bangku yang tersedia di dekat kolam renang .

Adu duduk sekedar melihat sekeliling sepertinya ini sudah jam 3 pagi dan sebentar lagi tandanya akan menjalani terapi .

Canggung , hal ini yang membuatku tak bisa tidur dan terus berpikir bagaimana aku akan berhadapan dengan aulia , kejadian kemarin cukup membuatku ingin menarik ucapan kembali ditambah lagi aulia kemarin hanya diam dan tak mengindahkan .

" astaga , pagi-pagi udah basah aja " seru suara wanita dihadapan ku dengan setelan hoddie kuning milik ku di padu padankan dengan celana training alangkah simpel nya Aulia ini .

Aku berdiri menyamakan posisinya ya walau aku memang tetap harus menunduk untuk melihat aulia yang ukuran tinggi badannya jauh dari kata tinggi .

terlihat di wajahnya , sepertinya dia sudah melupakan kejadian kemarin dengan mudahnya , kenapa aku engak .

" gara-gara lo kan gua basah , tanggung jawab nih " cela ku padanya mengunakan bahasa informal , why ?? mulut ku kek abis makan oli lancar banget .

Aulia mengerutkan keningnya heran
" ambigu "

" bagian mana yang ambigu ?" Tanya ku memperjelas .

" jangan tiba-tiba menggunakan bahasa informal , kita tidak terlalu dekat bukan " ungkapan menohok aulia membuat ku diam .

Ada yang aneh kenapa aku kecewa dengan ucapan aulia barusan , bukannya aku senang dia tak memikirkan ucapan ku kemarin .

"Emm penyesuaian sesama manusia yang berinteraksi satu atap dan tidak dalam satu forum resmi " alibi ku untuk mengecoh .

"Emang salah ya kalo saya , anda , aku , kamu jadi lo , gua " aku menatap aulia mencari penjelasan sendiri di balik matanya yang menatap ku lurus .

Aulia mengalihkan pandangnya kearah lain " engak salah , hanya saja ini terkesan terburu-buru dengan orang asing "

Yah sekali lagi aku merasa ditusuk di bagian ulu hati , lebay memang lebay tapi ini aneh , bukan kali pertama memang tapi ini terlalu cepat , Benar kata aulia .

" kamu ga merasa kedinginan " aulia mengingatkan ku dengan kondisi ku yang hanya telanjang dada dan kolor pendek , sesegera mungkin aku menutupinya semampu ku dengan handuk .

" telat kali aku udah liat " celetuk aulia tersenyum miring .

" dasar wanita mesum " umpat ku padanya .

" punya mata buat liat " balas nya .

" awas nafsu liat perut sixpack gua "ledek ku menggodanya .

" makin parah " aulia sedikit melotot mendengar ucapan ku barusan .

Aku tertawa atas respon aulia sembari memakai kaos ku kembali yang tergeletak .

Aulia terduduk dengan tangannya terlipat di dada membungkus badannya yang tersapu angin malam , dingin .

Aku ikut duduk di sebelahnya dengan jarak yang terpisah oleh meja kecil , dengan handphone milik aulia tergeletak disana yang baru saja menampilkan notifikasi beberapa panggilan tak terjawab .

HaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang