Prolog

13.7K 383 13
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Berjalan santai sambil menggendong ranselnya melewati koridor menuju ke kelas. Tatapan tajamnya,mampu membuat semua wanita tersihir. Dengan pakaian yang dikeluarkan dan dasi yang dipakai asal,tidak membuatnya berhenti dikagumi oleh para kaum hawa. Semua cewek sangat histeris saat melihatnya berjalan didepan mereka. Tak sedikit cewek yang mengharapkan cintanya,namun dia mengunci hatinya dan memilih sendiri karena menurutnya cewek itu hanya akan membuatnya susah.

Dengan paras yang menawan dan memiliki kharisma yang luar biasa.Dia adalah ketua geng Minerale yang sudah terkenal seantero sekolah. Samudera itulah namanya,dia memiliki kedua alis yang terukir indah diwajahnya yang kekar putih itu,sepasang mata yang tajam,ditambah hidungnya yang mancung dan rahangnya yang tegas membuatnya terlihat sangat menawan dan menarik.

Dia selalu menghindar saat ada cewek yang hanya ingin mencari perhatiannya,diotaknya selalu memiliki banyak cara mengarang alasan untuk menjauhi mereka. Cowok yang bernama lengkap Samudera Madeva Willson Dewantara. Dia tidak pernah merasakan cinta dan sampai sekarang dia belum juga mempunyai kekasih. Meskipun Samudra adalah senior paling tampan disekolahnya namun statusnya yang single membuatnya tak berhenti dikejar oleh banyak cewek,karena itu adalah kesempatan emas untuk mereka berlomba-lomba merebut hati seorang Samudra.

Memiliki orang tua yang otoriter dan keras membuat Samudra tidak bisa diatur dan selalu membangkang,membuat onar dan lain sebagainya tapi tuntutan papanya itu yang membuat Samudra harus terus berprestasi jika tidak semua fasilitas dan sebagai pewaris tunggal dari Willson Corp akan dicabut. Orang tuanya adalah pemilik perusahaan yang bergerak di bidang kimia terutama obat-obatan dan pemegang saham terbesar disebuah rumah sakit. Willson Corp juga pemegang saham diperusahaan produksi film diluar negeri. Tidak heran jika dia serba kecukupan.

Samudra akan tinggal dirumah kakeknya jika dia sedang ada masalah dengan papanya. Kakeknya sangat menyayangi cucu satu-satunya itu. Dallen Willson Dewantara adalah kakek Samudra. Dia masih sehat bugar dan yang jelas masih asik untuk diajak bercanda karena kakek satu-satunya itu sangatlah humoris namun sangat berwibawa. Kakeknya pun masih memegang perusahaan yang bergerak di bidang yang sama seperti papanya.

Kejeniusan Maldev ternyata menurun pada Samudra. Tak lupa pula wajah tampan yang dia miliki itu karena gen Maldev yang berasal dari indonesia dan Ibunya berasal dari Amerika. Membuatnya kini menjadi cowok yang sangat tampan dan berkharisma.

Cowok itu berjalan santai menyusuri koridor seraya memutar-mutar kunci motornya sambil bersiul. Keempat sahabatnya yang baru datang berlari menyusulnya sambil memanggil namanya.

"Samudra"

"Bro..tunggu kita napa"teriak Satria. Setelah menyamakan jalannya. Mereka langsung berangkulan satu sama lain. Bagi mereka sahabat adalah keluarga kedua yang selalu ada disaat apapun.

"Tumben bener,lo semua dateng barengan"ucap Samudra.

"Iya dong,kita kan brother. Ya ngga guyss"ucap Galang.

"Ayo kita nongkrong ditempat biasa"ajak Vino.

Saat ini mereka sedang duduk disantai di roof top sambil menyesap rokok mereka masing-masing. Tidak dengan Samudra yang sedang memainkan ponsel canggih miliknya. Samudra mengernyitkan keningnya melihat banyak sekali notifikasi yang menandakan adanya pesan masuk. Itu berasal dari cewek cewek yang menggemarinya. Samudra tidak sekali pun membalas pesan mereka.

Samudra yang biasanya menyesap rokoknya,namun sekarang lebih memilih ponselnya. Membuat keempat sahabatnya itu keheranan.

"Woyy bos.. Lo tumben apa ngga ngerokok?"tanya Vino membuka suara.

"Iya.. Biasanya paling suka ngerokok kalo lagi di sini"timpal Satria.

"Gue lagi males,asal lo semua tau nihh ya. Cewek-cewek nambah gencar banget ngechat gue"ucap Samudra malas lalu menyimpan ponselnya disaku celana.

"Lo tuh kenapa sih cuek bener kalo ngomongin tentang cewek?"tanya Galang.

"Emang sih lo ganteng, kita juga ngga kalah dari lo. Tapi kita masih bisa bales chat cewek itu walau dengan singkat"ucap Dimas membuka suara.

"Tahh eta.. Padahal ada Aghnia yang jelas-jelas suka sama lo,kenapa ngga lo lirik"ucap Vino menyetujui ucapan Dimas.

"Udah deh ya.. Yang jelas gue ngga suka,apalagi si Aghnia yang ganjen banget"ucap Samudra."Dia bukan tipe gue"tuntasnya.

Bel masuk berbunyi seantero sekolah yang menandakan bahwa jam pertama akan dimulai. Samudra berdiri dan menggendong ranselnya.

"Mau kemana lo bos?"tanya Galang.

"Kelas"

"Kita ngga bolos aja,Dra"ucap Satria.

"No,Because kimia is my favorite lesson"ucap Samudra datar.

"Yaudah lo aja sono"ucap Vino.

"Oke fine,gue udah ngga perlu bayarin lo semua jajan lagi"putus Samudra membuat keempat temannya itu membelalakkan matanya.

"Let's go,Dim"ajak Samudra pada Dimas. Cowok itu mengangguk dan mengikutinya dibelakang.

"Iya.. Iyaa bos,kita ngga jadi bolos"teriak Satria dan Vino lalu mereka mengejar Samudra.

Itulah senjata pamungkas Samudra jika keempat temannya itu susah diajak untuk ke kelas. Entah kenapa Samudra tidak bisa meninggalkan pelajaran Kimia bahkan Matematika sekalipun. Sedangkan semua orang berharap tidak ingin bertemu dengan keduanya itu namun berbeda dengan Samudra,meskipun bad boy tapi dia tidak seperti mereka semua kira. Akhirnya mereka berlima berjalan santai menuju kelasnya. Tanpa ada rasa takut pada guru yang sudah ada didalam kelas. Mereka memasuki kelas dengan santainya tanpa memperdulikan guru yang sudah berkacak pinggang didepan.

"Samudra,Dimas,Vino,Galang, Satria.kenapa kalian terlambat masuk di jam pelajaran saya"ucap Pak Wawan. Mereka berlima saling pandang lalu menatap guru nya itu.

"Kan yang penting masuk pak,dari pada ngga sama sekali"celetuk Satria yang langsung mendapat tatapan tajam dari pak Wawan.

"Kalian ini,beraninya jawab omongan saya ya"

"Kan bapak nanya kenapa kita telat,ya kita jawab pak"ucap Galang.

"Aduhhh pusing kepala bapak"geram pak Wawan.

"Kalo bapak sakit kenapa masuk kelas pak"ucap Samudra.

"Mending bapak ke UKS aja"sahut Satria.

"Udah mending kalian duduk ketempat kalian,pusing saya ngurusin kalian"

"Bapak ngga perlu ngurusin saya,orang tua saya aja ngga ngurusin saya"ucap Samudra santai. Pak Wawan memijat kepala nya.

"Duduk"teriak pak Wawan. Mereka berlima langsung berlari menuju bangkunya karena takut jika mereka tidak duduk malah membuat kepala pak Wawan pecah.

****

The Charmer Heart Of SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang