Happy Reading....
------------------------------------------------------
"Berhubung ada satu tugas seorang istri yang belum kamu laksanakan....."Yana mengernyitkan dahi "tugas ap--"
Yana terkesiap, saat seketika David langsung membekapnya dalam pelukannya, mengusap rambut Yana dengan sayang, sementara Yana heran dengan David yang bersikap seperti itu, katanya ingin bicara.
"Sudah lupakan, bukan apa apa. Jadi, sekarang tidur ok?"kata David masih mengelus rambut Yana.
"kebiasaan banget sih? Kakak kalau mau bicara jangan di potong potong" ucanya protes
David terkekeh "ngak usah tau, yang pastinya kalau kamu tau ngak bakalan kamu kabulin"
"Kak, apaan sih? Penasaran tau"
"Emang kalau kakak ngasih tau, Yana mau kabulin?" tanyanya memastikan
"Permintaannya apa dulu? Kalau kakak ngak ngomong malah Yana tau kak"
"Udah, tidur tidur. Jangan di pikirin" kata David memejamkan matanya sambil mengeratkan pelukannya ketubuh Yana.
"Isshhh" dengus Yana.
Tak mau lagi menggubris ucapan Yana, ia lebih memilih mengusap usap rambut Yana, agar istri yang cerewetnya itu bisa cepat cepet tidur.
******
Yana, Sindi, Anggi dan Fais sedang berada dikantin, sambil menikmati makanan mereka masing masing. Di sela sela makan mereka, Yana menghentikan makannya.
"Oe, batuin gue mikir" kata Yana menatap sahabatnya yang masih fokus dengan makanan masing masing.
"Mikir apa?" tanya Fais menanggapi.
"Menurut kalian ya, kado yang cocok buat kak David apa?"
Anggi menatap Yana "emang kak David mau ulang tahu?"
Yana mengangguk "besok sih" jawab Yana yang di sambut dengan ber-oh-ria
"Ah, kasi jam aja gimana?" saran Anggi.
Yana menggeleng "ngak deh, dia udah punya seabrek"
"Sepatu" saran Sindi yang kembali diberi gelengan
"Jaket" saran Anggi lagi
"Terlalu sederhana"
"Mobil"
"Ya kali mobil, uang gue ngak cukup kali buat beli" protesnya tidak menyetujuai.
Anggi menghembuskan nafasnya, tidak tau apa lagi yang harus ia usulkan, semua yang mereka katakan di balas gelengan kepala..
"trus apa kalau bukan itu semua?" tanya Sindi heran.
Yana menjentikkan bahunya, tidak tau. Pasalnya semua yang di katakan sahabatnya itu semua tidak ada yang cocok, yang paling tepatnya barang barang itu semua, sudah di miliki David.
"entah, yang pastinya barang barang yang tadi kalian sebutin itu, kak David udah punya" jawabnya.
Bruk.....
Gebrak Anggi dimeja depan Fais "ihh, dari tadi makan mulu lo. Kasih saran juga kali, lo laki laki kan? Pasti tau lah, laki laki itu biasanya suka sama apa" omelnya.
Fais, Yana dan Sindi terlonjak kaget akibat gebrakan meja yang di lakukan Anggi, sampai sampai Fais langsung bersiri dari posisi duduknya yang memakan makanannya.
"Kira kira kali kalau mau gebrak, untung gue ngak punya penyakit jantung, kalau punya lo mau tanggung jawab?" omel Fais tidak mau mengalah.
Anggi memutar matanya acuh saat mendengar omelan Fais "ih lebai amat jadi cowo"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Is My Husband
RandomBagaimana rasanya jika kita mengidolakan seseorang, hingga pada akhirnya mereka dipersatukan dalam perjodohan oleh orang tua mereka masing masing. Apakah bahagia, senang atau sebaliknya. Itulah yang dirasakan Fikayana Andrani Salim dan Jhon David Ge...