MSIMH : 12

18.3K 484 24
                                    

Kali ini aku mau publik, semua yang udah aku tulis, karna mungkin dalam waktu yang lama aku ngak bisa publik, jadi aku mau publik banyak✌✌

Happy Reading...

Ceklek....

Suara pintu terbuka yang menmpilkan sosok Branden dari balik pintu yang sedang menenteng katong plastik berwarna putih di tangan kirinya.

Seketika itu pula Yana menghentikan aksinya mencubit perut David kemudian menoleh keaeah pintu bersamaan dengan David kearah pintu yang baru saja terbuka.

"Ups, sorry ganggu" ucap Branden yang masih berdiri diambang pintu dan masih memegang kenop pintu.

Branden yang mengira dirinya, menggagu adiknya bermaksud keluar, karna tidak ingin mengganggu. Belum saja ia menutup pintu kembali, David sudah menyuruhnya agar tidak keluar.

"Bang ngak usah keluar" pintah David yang sudah turun dari ranjang rumah sakit.

Entah sejak kapan, David sudah turun dari tempat itu, yang penting David sangat bersukur dangan kedatangan kakak iparnya itu, karna telah menyelamatkan dirinya dari cubitan maut dari Yana.

Yana yang melihat David sudah tidak disampinya hanya mendengus kesal. Pasalnya dia masih belum puas untuk mencubit David yang telah mengerjainya dengan berpura pura sakit saat dicubit olehnya.

Mendengar perkataan David, Branden kembali membuka pintu agar ia bisa masuk keruangan itu. Kemudian berjalan menuju nakas yang berada di samping ranjang Yana dan meletakkan kantong plastik yang tadi dibawanya.

"Ini nasi goreng sama bubur buat sarapan, tadi kakak beliin waktu kesini" ucapnya sambil meletakkan bungkusan palastik tadi.

David mengangguk "makasih bang" sambil tersenyum

"Sama sama"

Tanpa berbasa basi, David membuka kantong yang berisi makanan dan mengambil bungkusan yang berisi bubur tersebut dan menuangkannya kemangkuk yang sudah disediakan oleh rumah sakit, kemudian duduk dikursi yang berada di rajang Yana.

"Kamu makan dulu, biar aku suapin" ucap David yang masih mengaduk aduk bubur itu yang masih sedikit panas.

Tidak ada tanggapan Yana, yang pasalnya dia masih kesal atas apa yang tadi dilakukan oleh David kepadanya. David yang menyadari itu hanya tersenyum.

"Masih ngambek" tanyanya.

"Ngak" ketus Yana.

David yang mendengar itu langsung mencium kening Yana singkat, dan membuat gadis itu menimbulkan reaksi berbeda. Yana mematung jantungnya berpacu dengan kencang akibat dari perlakuan David yang tiba tiba itu. Melihat ekspresia Yana seperti itu, David menyunggingkan senyum dibibirnya, dia senang melihat istrinya jika salah tingkah seperti itu, walau dia hanya melakukan hal hal kecil seperti tadi.

"Udah ngak ngambek kan" kata David dengan senyumnya yang hanya diangguki oleh Yana, karna masih mematung "buka mulutnya" lanjutnya dambil menyuapkan bubur tadi kemulut Yana, yang dituruti oleh Yana . layaknya seorang anak usia 1 tahun yang disuapi oleh ayahnya saat makan.

David terus menyuapi bubur itu keYana, hingga mangkuk yang tadinya terlihat penuh kini sudah tandas, yang sudah yana habiskan.

"Kakak ngak makan?" tanya Yana setelah meminum air yang diberikan oleh David setelah bubur yang tadi disuapkan ileh David sudah habis.

"Iya, setelah ini kakak makan" jawabnya, kemudian meletakkan mangkuk bubur tadi diatas nakas.

"Ehemm" terdengar deheman yang sangat lantang dari Branden yang sedari tadi duduk disofa sambil menyaksikan Drama yang ada di depannya "liat tempat pak, buk masih ada jomblo di sini"

My Senior Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang