MSIMH : 33

3.6K 115 22
                                    

Yeyyy....up lagi dong😅
Part ini selesainya udah lama ya guys, tapi karena berhubung aku ngak punya waktu buat up jadi baru bisa hari ini up nya, niat sebelumnya juga mau up kemarin tapi lagi2 ngak ada waktu😑 untuk part selanjutnya masih belum tau up nya itu kapan masih abu2 soalnya, tapi tinggal perbaikan dikit supaya ngak se jelek part2 awal😂😂 nyadar kok part yang awal banyak  banget-banget kesalahannya😯 maaf ya😅😅 bacot ngak sih😩 udah itu aja jangan lupa tinggalin jejak kalian ya para readers yang cantik, tampan😶 (AWAS TYPO)

HAPPY READING....

Yana berdiri di depan cermin memandang dirinya, memastikan tidak ada yang kurang dari penampilannya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Rencananya, hari ini ia dan Anggi akan  menghabiskan waktu mereka atau girls time setelah beberapa bulan terakhir ini cewe itu sibuk dengan perkuliahan, sampai-sampai rencana yang sudah mereka susun hanya menjadi wacana dan baru terealisasikan sekarang.

Bagaimana dengan Sindi? cewe itu akan tetap ikut dengan mereka, tapi berhubung Sindi saat ini ada di Jepang berpisah jarak dan waktu di seberang lautan sana, al hasil mereka memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada saat ini, mereka hanya bisa girls time online saja lewat vidio call. Lucu memang, tapi sebagai teman dan sahabat yang baik, mereka tidak mau membuang waktu dan kesempatan saat keduanya memiliki waktu luang yang jarang ada.

Suara deringan ponsel mengalihkan perhatian Yana dari cermin. Cewe itu meraih ponselnya yang ada di meja rias, ternyata panggilan vidio call dari kedua sahabatnya.

"Bumil....turun gih, gue udah di bawah" Suara Anggi langsung terdengar

Di layar ponsel, terlihat cewe itu sudah duduk anteng di sofa yang sangat ia kenali.

"Ngapa ngak naik ke sini?"

"Ngak ah, trauma....nanti gue liat adegan uwu-uwu lagi"

"Wahaha....kejomloam di pelihara sih" tawa Sindi terdengar.

"Sombong ya sekarang? mentang-mentang udah ada kak Saidan"
Sindi tidak menanggapi, ia hanya menampakkan muka sombong dan mengejek.

Entah bagaimana cerita dan kisah sahabatnya itu bisa berhubunga dengan Saidan, yang jelas dua minggu lalu cewe itu menghubungi Anggi dan dirinya lewat vidio call memberi tahu kalau keduanya sudah menjalin hubungan, awalnya mereka tidak percaya karna mereka tau Sindi dan saidan tidak pernah pendekatan sebelumnya, mereka hanya bertemu jika Yana dan David mengundang mereka jika ingin berkumpul bersama.

"Makanya, jangan jutek-jutek sama cowo! Lembut dikit dong  sama cowo, jangan kalau ada cowo maunya langsung ditonjok,ya auto lari lah" kata Yana sudah mendekat kenarah Anggi.

"Idih...menye-menye sumpah, geli gue liat cewe yang gitu" balas Anggi berjangkit kegelian.

"Ngak usah se menye-menye itu juga bego! Palingan ramah ke sama cowo, di deketin dikit aja udah mau nojok lagi"

"Menurut gue, ngak perlu jadi orang lain kalau mau menemukan orang yang benar benar mencintai kita" ucapnya "kan namanya juga cinta, harus nerima kekurangan dan kelebihan pasangannya..... Kalau cuman mau nerima kelebihan itu namanya bukan cinta!"

"Idihhh..."

"Ouh..."

Yana dan Sindi bersamaan mendengar perkataan Anggi yang begitu serius.

"Kok ngeri ya dengernya?"

"Kesambet apa ni bocah?"

Anggi memitar kedua bola matanya"Lo berdua dari tadi ngebacot aja ye? Dari pada ngebacot mulu, mending kita berangkat...ngak mau jadi wacana lagi kan?"
Kata Anggi sesikit kesal, lalu berdiri dari duduknya.

My Senior Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang